CIMAHI — Pemerintah Kota Cimahi terus tingkatkan kualitas pengelolaan data di tingkat kelurahan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cimahi menggelar kegiatan Pencanangan Kelurahan Cinta Statistik. Hal itu atau Kelurahan Cntik di Aula Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jumat (23/08/).
Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi hadir canangkan secara resmi. Yakni Kelurahan Padasuka sebagai Kelurahan Cinta Statistik. Kata Dicky, Kelurahan cantik merupakan program percepatan nasional. Melalui peningkatan kompetensi dalam pengelolaan dan pemanfaatan data. Sehingga perencanaan pembangunan lebih tepat sasaran.
“Saya minta pencanangan bukan sekedar formalitas saja. Tetapi betul-betul menjadikan Kelurahan Padasuka maju berdasarkan data. Pendataan apapun harus sesuai dengan prinsip Sistem Statistik Nasional (SSN). Hal itu, agar penggunaannya bisa bermanfaat untuk semua stakeholder,” katanya
Dicky berharap dari Kelurahan Padasuka bisa lahir kader statistik handal yang akan menjadikan Padasuka maju. Dan terdepan dalam data, bukan hanya di Cimahi saja tetapi juga di Indonesia.
Bangun Desa/Kelurahan Sendiri
Sedangkan Kepala Badan Pusat Statistik Kota Cimahi diwakili Statistisi Ahli Madya BPS Kota Cimahi Dewi Mulyahati. Dia menjelaskan saat ini desa atau kelurahan masih menjadi objek dalam pengelolaan dan pemanfaatan data. Yakni berbagai data dikumpulkan didesa/kelurahan dari kemendagri, BPS, BKKBN, kemensos dan pemda sendiri.
Tetapi, hanya sekedar dikumpulkan, bukan di gunakan atau dimanfaatkan desa/kelurahan. Hal itu, untuk pembangunan desanya sendiri. Tentunya, karena terbatasnya kapabilitas statistik desa. BPS berperan Pembina statistik sektoral dalam Satu Data Indonesia menjadikan desa/kelurahan sebagai sasaran pembinaan selain Perangkat Daerah.
Hasil yang diharap dari pembinaan kelurahan cantik ini yakni. 1) Pengelolaan data bersifat pemenuhan kebutuhan dimana mampu mengimplementasikan prinsip SDI. 2) Pengembangan pendataan sesuai dengan potensi desa (kearifan lokal) sebagai dasar pengembangan potensi kedepan. 3) Implementasi data dalam pengambilan kebijakan yakni dengan membudayakan data sebagai dasar penentuan kebijakan. Karena data hanya bermanfaat ketika digunakan. 4) Membangun kesadaran dan kontribusi aktif masyarakat terhadap penyelenggaraan kegiatan statistik di desa. <Anto/geobdg>