BANDUNG–Guyuran hujan deras tidak menjadi penghalang bagi warga Bandung untuk menyaksikan Asia Africa Festival (AAF) 2024, Sabtu (6/7). Mereka tetap bertahan di sepanjang Jalan Asia Afrika yang menjadi tempat perhelatan itu meski mereka harus hujan-hujanan.
Untuk menghindari basah kuyup dari guyuran air hujan, banyak di antara pengunjung memakai payung. Warna payung mereka berbeda-beda sehingga tampak warna-warni payung menambah indah pemandangan di sepanjang Jalan Asia Afrika.
Selain payung, banyak di antara mereka mengenaan jas hujan plastik. Mereka berdiri berjejer di belakang pagar pembatas. Jika dilihat dari jauh, mereka tampak seperti sama karena jas yang mereka pakai jenisnya banyak yang sama.
Bacajuga: http://geobdg.com/web/semangat-konferensi-asia-afrika-harus-terus-menyala
Ketika karnaval dimulai, mereka sontak bergerak karena ingin melihat langsung. Gerakan spontan itu membuat payung-payung mereka bersentuhan dan menimbulkan suara, “tuk-tuk.” Begitu juga dengan jas yang mereka pakai. Karena kebanyakan mengenakan jas plastik tipis seperti kantung kresek, ketika mereka bersentuhan mengeluarkan bunyi “seek-seek.”<ds/geobdg>