BEIRUT–AS, Inggris, dan Prancis termasuk di antara beberapa negara yang mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon. Peringatan itu muncul karena meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Menurut CNN pada Minggu (4/8), Kedutaan Besar AS di Lebanon meminta warganya untuk memesan tiket apa pun yang tersedia bagi mereka. Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy berpesan agar warga Inggris segera meninggalkan negeri itu.
Kawasan ini berada dalam siaga tinggi setelah Iran bersumpah akan membalas dendam terhadap Israel. Teheran menyalahkan Tel Aviv atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.
Kematian Haniyeh terjadi hanya beberapa jam setelah serangan Israel di Ibu Kota Lebanon, Beirut, yang menewaskan komandan militer paling senior Hizbullah, Fuad Shukr.
Perkembangan ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa perang Israel di Gaza, yang kini memasuki bulan kesembilan, dapat meluas menjadi konflik besar-besaran di Timur Tengah.
Diperkirakan Hizbullah yang berbasis di Lebanon dapat memainkan peran penting dalam tindakan pembalasan tersebut. Kelompok militan ini terlibat dalam baku tembak setiap hari dengan Israel.
Sabtu malam, Hizbullah menembakkan 30 proyektil, yang sebagian besar dicegat oleh Israel.<ds/geobdg>