LONDON–Bursa saham di seluruh Eropa dan Asia anjlok pada Senin (5/8). Kondisi itu dihantui kekhawatiran bahwa perekonomian AS sedang menuju perlambatan.
Di London, indeks FTSE 100 dibuka melemah 2,3% sedangkan Euronext 100 anjlok 3,5%.
Penurunan tersebut mengikuti penurunan tajam Nikkei 225 Jepang yang merosot 12,4% atau 4.451 poin, penurunan poin terbesar dalam sejarah. Penurunan itu melebihi kerugian yang terjadi pada “Black Monday” pada tahun 1987.
Hal ini menyusul lemahnya data ketenagakerjaan AS pada Jumat yang memicu kekhawatiran terhadap perekonomian terbesar di dunia tersebut.
Data ketenagakerjaan resmi menunjukkan bahwa pemberi kerja di AS menambah 114.000 pekerjaan pada bulan Juli, jauh lebih sedikit dari perkiraan sementara tingkat pengangguran meningkat.
Sementara itu, yen menguat terhadap dolar AS sejak Bank of Japan menaikkan suku bunga pekan lalu, membuat saham-saham di Tokyo lebih mahal bagi investor asing.
Pasar saham di Taiwan, Korea Selatan, India, Australia, Hong Kong dan Shanghai semuanya anjlok.
Serangkaian data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan telah memicu spekulasi bahwa negara tersebut sedang mengalami perlambatan.<ds/geobdg>