BANDUNG — Presiden AS Joe Biden mengungkapkan bahwa Netanyahu hingga kini, belum melakukan cukup usaha. Hal itu, untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera, isu semakin mendesak usai ditemukan jenazah enam sandera pada hari Minggu. Hal ini, beberapa jam setelah mereka ditembak mati oleh Hamas.
Tewasnya enam sandera itu memicu ratusan ribu warga Israel turun ke jalan pada hari Minggu. Hal itu, untuk menekan agar kesepakatan tercapai. Dan protes terus berlanjut hingga Senin dengan demonstran berusaha mengganggu konferensi pers Netanyahu.
Ketika ditanya tentang komentar Biden, Netanyahu menyampaikan tekanan seharusnya ditujukan kepada Hamas. Bukan Israel, terutama usai pembunuhan sandera, menurutnya ditembak di belakang kepala oleh para penculik mereka.
“Dan sekarang setelah ini kita diminta untuk menunjukkan keseriusan? Kita diminta untuk membuat konsesi? Pesan apa ini kirimkan kepada Hamas? Ini mengatakan, bunuh lebih banyak sandera,” tuturnya.
Dia menambahkan bahwa dia tak percaya Biden atau siapapun serius tentang perdamaian akan meminta Israel. Hal ini, untuk membuat lebih banyak konsesi. “Kita sudah membuatnya. Hamas harus membuat konsesi,” tukasnya.
Pemimpin oposisi, Yair Lapid, menyebut pernyataan Netanyahu dalam konferensi pers itu sebagai “manuver politik tak berdasar”. Bertujuan untuk memastikan kelangsungan politiknya dengan menyenangkan mitra koalisinya. Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir, memimpin dua partai garis keras menolak kompromi untuk mencapai kesepakatan.
“Koridor Philadelphia sebenarnya bukan mengganggunya, melainkan poros Ben Gvir-Smotrich,” pungkas Lapid. <Anto/geobdg>