DOHA–Pasukan Israel melancarkan serangan udara mematikan di Gaza, Jumat (9/2). Agresi
itu dilancarkan beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden
menggambarkan pembalasan Israel terhadap serangan 7 Oktober Hamas yang berkuasa
di wilayah Palestina sebagai tindakan yang berlebihan.
Kantor berita Reuters melaporkan, Israel melanjutkan aksi pengebomannya ketika para
diplomat berusaha menyelamatkan perundingan gencatan senjata setelah Perdana Menteri
Benjamin Netanyahu menolak proposal Hamas tentang pembebasan sandera
yang ditahan oleh kelompok militan Palestina itu.
AS berharap dapat menghentikan pertempuran sebelum Israel melancarkan
serangan darat ke Kota Rafah, tempat lebih dari separuh dari 2,3 juta
penduduk Gaza berlindung di dekat perbatasan dengan Mesir.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan, sedikitnya 15 orang tewas dalam serangan udara
terbaru, termasuk delapan orang di Rafah, tempat perlindungan terakhir bagi banyak warga
Gaza yang mengungsi ketika serangan Israel maju ke arah selatan.<ds/geobdg>