BANDUNG — Kembali dunia penerbangan Indonesia dibuat heboh oleh aksi salah satu pilot Batik Air tertidur saat bertugas. Kementerian Perhubungan memberikan teguran keras terhadap maskapai Batik Air, usai pilot dan kopilot tertidur dalam waktu bersamaan selama 28 menit dalam penerbangan. Kemenhub juga sudah melakukan grounded terhadap pilot dan kopilot tersebut, untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.
Insiden pilot dan kopilot tertidur ini terjadi dalam penerbangan 25 Januari lalu, pada rute Kendari di Sulawesi ke Jakarta. Penerbangan itu memiliki waktu blok selama 2 jam 35 menit bisa sampai tujuan, sesuai dengan jadwal Batik Air Indonesia.
Tetapi dalam penerbangan, pilot dan kopilot tertidur dalam waktu bersamaan dalam waktu 28 menit. Hal itu, diketahui usai pusat kendali wilayah Jakarta yang sempat melakukan kontak, namun tak ada tanggapan, dikutip, CNN, Minggu, 10 Maret 2024..
Beberapa upaya untuk menghubungi pesawat dilakukan, termasuk meminta pilot lain untuk memanggil awak pesawat.
“Sekitar 28 menit setelah petugas pertama tertidur, kapten terbangun dan menyadari bahwa pesawat “tidak berada di jalur yang benar,” ungkap KNKT.
Berikut deret aksi Kemenhub ke Batik Air, terkait insiden ini.
Teguran keras ke maskapai Batik Air
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sudah memberikan teguran keras ke Batik Air, terkait insiden ini. Selain itu, Ditjen Hubdar juga menegaskan akan melaksanakan investigasi secara khusus terkait kasus tersebut.
Dirjen Hubdar M. Kristi Endah Murni menegaskan maskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya.
Perlu Investigasi khusus
Dirjen Hubdar M. Kristi Endah Murni juga mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi dan review, terhadap Night Flight Operation.
“Kami akan lakukan investigasi dan review terhadap Night Flight Operation di Indonesia terkait denan Fatigue Risk Management (Manajemen risiko atas kelelahan) untuk Batik Air,” tegas Kristi.
Dia juga mengungkapkan investigasi dan review ini juga akan berlaku untuk seluruh operator penerbangan.
Kru di-grounded
Kemhub juga sudah melakukan grounded terhadap kru BTK6723 sesuai dengan SOP internal untuk investigasi lebih lanjut.
Selain itu, Ditjen Hubud juga akan mengirim inspektur penerbangan yang menangani Resolusi of Safety Issue (RSI). Untuk menemukan akar permasalahan dan merekomendasikan tindakan mitigasi terkait kasus ini.
“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memberikan apresiasi terhadap KNKT serta menanggapi serius kasus Batik Air. Kami tegaskan bahwa sanksi akan diberlakukan sesuai dengan hasil investigasi yang ditemukan oleh tim investigator,” tegas Kristi.
<Anto/geobdg>
