BANDUNG — Otoritas Umum Perawatan Dua Masjid Suci Arab Saudi kembali, menyatakan bahwa waktu terbaik pelaksanaan umrah. Jemaah dapat memanfaatkan waktu ini untuk menghindari kepadatan sehingga bisa beribadah di Tanah Suci dengan aman dan nyaman.
Melansir dari Gulf News, belum lama ini, waktu terbaik umrah terbagi dalam tiga sesi. Pertama, pukul 6 – 8 pagi kemudian pukul 12 siang hingga 2 siang, serta pukul 2 pagi hingga 4 pagi.
Baca Juga: Jemaah Umrah Diimbau Persiapkan Diri, Pakai Pelindung Kaki
Untuk titik kepadatan biasanya terjadi di area Ka’bah. Mengingat, ritual utama umrah ini yakni tawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Selain itu, jemaah umrah juga akan berjalan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah. Untuk ritual ini biasa disebut Sa’i.
Lebih dari 13 juta muslim melakukan umrah tahun lalu. Sebelumnya, Saudi berencana meningkatkan angka jemaah umrah menjadi 15 juta muslim. Saat ini, musim umrah bia dilakukan sepanjang tahun yakni mulai pada akhir sektar Juni. Hal ini, usai berakhirnya ibadah haji tahunan dihadiri oleh sekitar 1,8 juta muslim dari seluruh dunia.
Luncurkan Berbagai Fasilitas
Arab Saudi juga sudah meluncurkan berbagai fasilitas untuk mendukung pelaksanaan umrah ini agar aman dan nyaman. Pemegang berbagai jenis visa seperti visa pribadi, visa kunjungan, dan visa wisata . Hal itu, sudah diizinkan untuk melaksanakan umrah dan mengunjungi Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah. Setelah mendaftar melalui aplikasi Nusuk disedian oleh otoritas Saudi.
Otoritas Saudi pula telah memperpanjang visa umrah dari 30 hari kini menjadi 90 hari. Selain itu, jemaah wanita tak lagi diharuskan didampingi oleh wali laki-laki.
Sementara itu, kantor berita Saudi (SPA) turut mengabarkan bahwa Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saudi. Telah menyetujui penyelenggaraan umrah gratis. Hal itu, untuk 1.000 orang dari 66 negara pada musim umrah ini. Program ini pula dilaksanakan dan diawasi oleh Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan.
Saudi Gazette juga melaporkan, program umrah gratis ini, dilakukan untuk memperkuat tali persaudaraan antara umat Islam di berbagai belahan dunia. Program juga ditujukan untuk mengembangkan komunikasi yang bermanfaat bagi para elite Islam, ulama, syekh, dan tokoh-tokoh berpengaruh di dunia. <Anto/geobdg>