TEL AVIV–Benjamin Netanyahu mengatakan Israel bisa berdiri sendiri setelah Amerika Serikat memperingatkan akan menghentikan pengiriman senjata jika perdana menteri Israel memerintahkan invasi besar-besaran ke Rafah di Gaza.
“Jika perlu kami akan berdiri sendiri. Saya sudah katakan, jika perlu kami akan berjuang dengan sekuat tenaga,” katanya, seperti dikutip BBC, Jumat(10/5).
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia akan menahan sejumlah senjata termasuk peluru artileri jika Rafah diserang. AS juga telah menghentikan pengiriman bom karena kekhawatiran akan kematian warga sipil.
Namun Netanyahu mengenang perang tahun 1948 untuk mengabaikan peringatan dari AS, sekutu terdekat Israel.
“Dalam Perang Kemerdekaan 76 tahun yang lalu, kami adalah pihak yang sedikit melawan banyak orang. Kami tidak memiliki senjata. Ada embargo senjata terhadap Israel. Namun dengan kekuatan semangat, kepahlawanan dan persatuan yang besar, kami menang,” tambahnya
Komentar tersebut muncul beberapa jam setelah PBB mengatakan lebih dari 80.000 orang telah meninggalkan Rafah sejak Senin di tengah pengemboman terus-menerus dan ketika tank-tank Israel berkumpul di dekat kawasan pembangunan. <ds/geobdg>