BANDUNG — Kembali, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengabarkan terdapat potensi ‘harta karun’ berupa Lithium di Indonesia yang teridentifikasi di wilayah Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah.
Lithium menjadi salah satu komoditas mineral kritis masa depan, sebagai bahan baku pembuat baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).
Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah mencari potensi lithium di Indonesia salah satunya yang berada di Bledug Kuwu tersebut.
“Ya, seperti di Bledug Kuwu ada (lithium). Atau brine di geothermal kita cari-cari selama ini. Nah, sekarang sudah di Kita dan hal itu punya potensi menghasilkan lithium terbesar,” ungkap Wafid saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip CNBC Indonesia, Rabu, 31 Januari 2024.
Menurutnya, potensi lithium di Bledug Kuwu berupa brine water atau lumpur air yang mana lumpur tersebut dikeringkan dan akan menghasilkan kadar lithium. “(Potensi) lumayan ya. Kalau Bledug Kuwu bisa 1.000 PPM,” paparnya.
Hal tersebut, Wafid menyebutkan pihaknya akan mendata potensi lithium yang ada di Indonesia untuk bisa dihitung nilai ekonominya. “Hal itu, di data di sini ada, tetapi kan ekonomis nggak untuk kita dikembangkan,” kilahnya.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut mengatakan pemerintah menemukan cadangan lithium dalam jumlah besar di Indonesia. Temuan cadangan elemen langka ini diharapkan akan membantu Indonesia menjadi raja baterai dunia.
“Saya baru dapat laporan kemarin ditemukan sumber litium yang besar sekali di Indonesia. Tapi bingung juga kita punya semua ini, pemerintah berikutnya punya PR banyak banget,” katanya Luhut dalam Program Kerja Kemenko Marves Tahun 2023 beserta Capaian dan Hasil Evaluasinya.
Luhut belum mau membeberkan lokasi cadangan lithium di Indonesia ini. Namun, dia menuturkan temuan tersebut bisa memecahkan masalah dalam produksi baterai di dalam negeri. Indonesia ingin menjadi produsen utama baterai dunia dengan mengandalkan cadangan nikel.
Namun, Indonesia tak punya lithium yang menjadi bahan campuran antara nikel dan lainnya. “Kita mau cari dari Australia, sekarang kita punya lithium dan sumbernya besar sekali,” pungkasnya.
<Anto/geobdg>.