CIMAHI — Dinas Kesehatan Kota Cimahi menggelar Pertemuan Lintas Sektor dan Lintas Program. Hal itu, dalam Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Unjani. Kota Cimahi, belum lama ini.
Pertemuan ini dibuka Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyati, dihadiri 47 Peserta. Hal itu, terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, perwakilan kecamatan, kelurahan. Kepala puskesmas, dan mitra-mitra yang berkontribusi dalam program penanggulangan TBC.
Mulyati menyoroti bahwa tahun 2023, Kota Cimahi melaporkan 4.603 kasus TBC dari estimasi 4.570 kasus. Dari jumlah itu, 4.117 pasien telah memulai pengobatan.
“Ya data ini menunjukkan masih ada tantangan dalam inisiasi pengobatan. Dan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengobatan TBC,” ucap Mulyati..
“Penyakit TBC tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan. Tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat,” paparnyai.
Target Eliminasi
Dia juga menegaskan bahwa tantangan signifikan lainnya, yakni tingginya angka Incidence Rate. Hal itu, pada kasus TB di Kota Cimahi mencapai 820 per 100.000 penduduk.
“Hal ini adalah angka yang jauh dari target eliminasi tuberkulosis pada tahun 2030. Kita menargetkan penurunan angka kejadian menjadi 65 kasus per 100.000 penduduk,” tegasnya.
“Hal itu, dibutuhkan kerja keras dan kolaborasi kuat antar sektor. Hal ini, untuk mencapai target tersebut,” lanjutnya.
Eliminasi TBC ini, kata dia, memerlukan kolaborasi yang kuat antar berbagai sektor. Untuk keberhasilan eliminasi TBC sebelum tahun 2030 sangat ditentukan kontribusi dan kolaborasi. Tentunya, antar lintas sektor oleh multi pihak dan seluruh lapisan masyarakat secara berkesinambungan.
“Ya, setiap sektor mempunyai peran penting dan semua perlu mengambil bagian. Untuk menyukseskan eliminasi TBC,” terangnya.. <Anto/geobdg>