BANDUNG — Tanda-tanda alam tak bisa ditebak, hal itu terdapat fenomena aneh yang terus terjadi di bumi ini. Hal yang sangat nyata terjadi saat hujan salju kini menyelimuti Arab Saudi. Negeri biasanya terbakar terik matahari itu, sudah berubah menjadi negeri musim dingin.
Hal ini pula, setidaknya terjadi di Al-Jawf. Wilayah gurun Al Nafud bagian utara itu kini tertutup salju.
“Peristiwa langka ini menandai turunnya salju pertama pernah tercatat di wilayah itu. Sebuah wilayah secara tradisional dikenal karena panasnya sangat menyengat dan bukit pasir keemasannya,” muat laman Amerika Serikat (AS). Newsweek, pada Senin, dikutip Selasa (12/11/2024).
Baca Juga: Dampak Global Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS
“Rekaman telah menunjukkan kepingan salju jatuh di padang pasir dan menempel di pasir. Dalam satu klip, karavan unta terlihat berjalan melintasi lapisan es tipis terbentuk di tanah,” tulisnya.
“Penduduk setempat dan wisatawan segera keluar dari mobil mereka, mengambil foto dan video cuaca belum pernah terjadi sebelumnya,” imbuhnya.
Salju Selimuti Gurun
Hal sama juga dimuat Wired. Dikatakan bahwa ini menandai pertama kalinya warga menyaksikan salju di tanah air mereka. Hal itu, biasanya terik matahari yang dirasakan, kini butiran salju menyelimuti gurun tersebut.
“Hujan salju menarik minat keluarga dan wisatawan untuk menikmati pemandangan unikitu. Anak-anak membuat manusia salju dan terlibat dalam perang bola salju, sedangkan lain memanfaatkan kesempatan untuk mengabadikan pemandangan surealis itu dengan foto-foto. Tentunya, dengan menyandingkan arsitektur tradisional Saudi dengan lanskap yang tertutup salju,” tulis laman tersebut penuh antausias.
Namun kejadian langka ini, memicu diskusi mengenai pola cuaca global dan perubahan iklim. Meskipun hujan salju terjadi di beberapa wilayah utara Arab Saudi tak sepenuhnya belum pernah terjadi. Luas dan waktu turunnya salju ini sudah menimbulkan pertanyaan di kalangan ahli meteorologi dan ilmuwan iklim.
“Peristiwa ini disebabkan oleh sistem tekanan rendah di atas Laut Arab. Udara lembap menyatu dengan udara panas dari gurun dan menyebabkan badai petir. Hujan, hujan es, dan bahkan salju,” ungkap Pusat Meteorologi Nasional Saudi.
Sedangkan, para ahli mendesak bahwa meskipun peristiwa langka itu menarik. Peristiwa itu harus dilihat sebagai peluang untuk lebih memahami dinamika iklim planet. Di tengah isu perubahan iklim dan pemanasan global. Termasuk implikasi jangka panjangnya yang potensial ke umat manusia seperti pertanda kiamat. tentunya perlu kajian lebih lanjut. <Anto/geobdg>