DOHA–Kelompok Hamas pada Jumat (2/8) memohon doa bagi pemimpin politiknya Ismail Haniyeh. Mereka juga menyerukan hari kemarahan atas pembunuhannya dan perang di Gaza menjelang pemakamannya di Qatar.
Haniyeh dibunuh pada Selasa malam di Teheran dengan menggunakan alat peledak tersembunyi, kata sebuah sumber kepada CNN.
Ia menjadi tokoh penting ketiga dalam kelompok militan dukungan Iran yang dibunuh dalam beberapa pekan terakhir.
Pembunuhannya telah menimbulkan kekhawatiran bahwa perang Israel dengan Hamas dan sekutunya yang didukung Iran dapat meningkat menjadi konflik Timur Tengah setelah Teheran bersumpah akan melakukan pembalasan.
“Kami menyerukan salat hari ini, Jumat, untuk arwah pemimpin Mujahid Ismail Haniyeh, di semua masjid di dunia,” kata Hamas dalam pernyataan.
Hamas juga mengajak dunia menjadikan hari Jumat sebagai hari kemarahan dalam mengutuk pembunuhan dan penolakan terhadap genosida di Jalur Gaza.
Iran dan Hamas menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh, yang tidak membenarkan atau menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut.<ds/geobdg>