BANDUNG — Kisah Ilham Ramadhan, siswa kelas 2 SD Negeri Cikuya 1 Kabupaten Bandung, viral di media sosial. Ilham yang sejak kecil ditinggal ayahnya, meminta bantuan polisi untuk mengambil rapor saat kenaikan kelas. Ia menulis di secarik kertas. Tulisan tersebut merupakan tugas sekolah tentang harapan dan cita-cita setiap anak yang kemudian dikumpulkan. Ternyata surat tersebut oleh pihak sekolah diteruskan ke Polresta Bandung.
Neng Cicah Kurniawati, Ibuguru yang mengirimkan surat ke polisi. Ia menyatakan, Ilham anak yang aktif di sekolah, berprestasi serta tulisannya bagus. Karena itu ketika ada tugas sekolah anak-anak diminta menulis surat tentang harapannya. Surat ilham yang terpilih karena isi dan tulisannya bagus. Sperti diceritakan setelah menerima penghargaan dari Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Surat tersebut Kemudian disampaikan ke polisi di Polresta Bandung. “Ternyata respon polisi sangat bagus. Pak polisi datang ke sekolah memenuhi permintaan Ilham untuk mengambilkan rapor kenaikan kelas,” kata Neng Cicah Kurniawati.
Baca juga: Mensos Risma Berikan Biaya Pendidikan Untuk Ilham Ramadhan
Viral di Media Sosial
Di luar dugaan, saat pembagian rapor. Sejumlah anggota polisi dipimpin Kasat Lantas Polresta Bandung, Kompol Galih Apria, datang ke sekolah dan menemani Ilham mengambil rapor. Ketika anak-anak lain datang ke sekolah mengambil rapor ditemani orangtuanya, Ilham ditemani anggota polisi.
Foto Ilham duduk dibangku sekolah dengan ditemani polisi saat mengambil rapor, viral di media sosial.
Bercita-cita jadi Polisi
Ibunda Ilham, Ny. Kokom Komala (47) mengatakan Ilham memang bercita-cita ingin menjadi polisi sedangkan kakaknya ingin menjadi tentara. Ny. Kokom mengatakan tidak tahu menahu anaknya mengirim surat kepada polisi untuk mengambilkan rapornya saat kenaikan kelas.
Ia baru mengetahui setelah kasus ini viral di media sosial. “Ilham sejak kecil ditinggal bapaknya. Mungkin karena merindukan bapaknya, ia menulis surat kepada polisi,”. Ny Kokom Komala, Mengatakan saat berbincang dengan Mensos Risma. Ilham Ramadhan memang sangat merindukan sosok ayahnya.
Ilham tak pernah bercengkrama dengan ayahnya seperti teman-teman yang lain. Karena ayah Ilham pergi meninggalkan keluarganya sejak Ilham berusia empat bulan.
“Kalau Ilham menanyakan Bapak ke mana, selalu saya jawab, Bapak sudah meninggal. Karena saya kesal,” kata Ny Kokom yang memiliki tiga anak yakni Livani (22) dan Seno (16). kata Ny. Kokom seraya menyebut uang biaya pendidikan Rp 10 juta tersebut akan dipakai untuk membiayai pendidikan Ilham.
Ny Kokom menghidupi ketiga anaknya dengan berjualan kue ke sekolah. Ia juga bekerja serabutan dengan menjadi pembantu rumah tangga paruh waktu atau mencuci dan menyetrika baju sesuai permintaan tetangganya. “Kerja apa saja yang penting bisa menghidupi anak-anak,” kata Ny Kokom kepada Mensos Risma.
Pada kesempatan tersebut Mensos Risma memberikan sejumlah bantuan untuk mendukung ekonomi keluarga Ny Kokom. Mensos Risma dengan penuh keibuan juga bertanya kepada Ilham. “Kamu cita-citanya mau jadi apa? Jadi polisi?” yang langsung dijawab Ilham, “Siap!” ujarnya dengan posisi tangan menghormat. Mensos Risma tersenyum melihat tingkah lucu dan menggemaskan Ilham Ramadhan. dilansir kemensos.go.id. <Kin/geobdg>