DOHA–Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak usulan Hamas untuk melakukan gencatan senjata dan pertukaran sandera yang ditahan di Jalur Gaza. Demikian dilaporkan kantor berita Reuters, Kamis (8/2).
Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 135 hari dalam tiga fase. Semua sandera akan dibebaskan, Israel harus menarik pasukannya dari Gaza, dan kesepakatan untuk mengakhiri perang. Proposal itu merupakan usulan yang dijembatani mediator Qatar dan Mesir.
PM Netanyahu menyebut usulan Hamas sebagai delusi. Ia bersikukuh untuk menghancurkan Hamas dan mengatakan bahwa tidak ada alternatif lain bagi Israel selain meruntuhkannya.
“Kemenangan total melawan Hamas adalah satu-satunya solusi terhadap perang Gaza yang telah berlangsung selama empat bulan. Tekanan militer yang berkelanjutan merupakan syarat yang diperlukan untuk pembebasan para sandera,” kata Netanyahu, dalam konferensi pers.
Namun setelah pertemuan dengan Netanyahu, Menlu AS Antony Blinken menyatakan, usulan perjanjian gencatan senjata bukanlah hal yang sia-sia.
“Tetapi kami juga melihat ruang untuk melakukan negosiasi, untuk melihat apakah kami bisa mencapai kesepakatan. Itulah yang ingin kami lakukan,” kata Blinken, dalam konferensi pers. <ds/geobdg>