BANDUNG — Kunjungan apostolik pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, ke Timor Leste menjadi sorotan berita dunia internasional. Hal itu, yang dilaksanakan pada Selasa (10/9/2024), masyarakat Timor Timur tumpah ruang ke jalanan.
Kini pula cerita Warga NTT Ikut Misa Paus di Timor Leste, WNI Diistimewakan saat kegiatantersebut.
Bagi warga negara Indonesia (WNI) membagikan pengalamannya selama mengikuti Misa Suci dipimpin Paus Fransiskus di Timor Leste.
Soraya, WNI asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungkapkan warga Indonesia disambut dengan baik oleh Timor Leste. Bahkan diistimewakan dengan diberikan tempat yang baik untuk mengikuti Misa.
“Kami dari Indonesia adalah tamu, [tapi] kita diistimewakan, contohnya tempat [untuk mengikuti Misa Suci] diberikan di satu lokasi baik menurut saya,” ungkap Soraya dilansir CNNIndonesia.com.
Timor Leste menuai kritik pedas usai menggelontorkan dana Rp 185 miliar untuk menyambut Pemimpin Gereja Katolik Dunia. Sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di ibu kota Dili.
Sejumlah kelompok hak asasi manusia (HAM) menilai pemerintah Timor Leste terlalu berlebihan. Karena mengeluarkan uang sebanyak itu kala kondisi ekonomi negara tak baik-baik saja.
Peneliti di Lao Hamutuk atau Institut Pemantauan dan Analisis Pembangunan Timor-Leste, Mariano Fereira. Dia menyatakan alokasi dana untuk kunjungan Paus Fransiskus sangat jomplang jika dibandingkan dengan alokasi lain. Hal itu, untuk meningkatkan produksi pangan di Timor Leste. <Anto/geobdg>