BANDUNG — Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah. Dia membenarkan penutupan gerai Matahari itu dan menyebut hal tersebut terjadi karena toko kesulitan bersaing dengan barang impor murah.
“Iya untuk Matahari problemnya banyak ya. Barang impor yang masuk Indonesia tanpa bayar pajak. SNI dan sebagainya, itu sungguh berat. Jadi kuncinya pengetatan pembatasan untuk barang-barang yang ilegal impor. Supaya pabrik-pabrik yang membuat barangnya di Indonesia bisa bertahan,” ucap Budihardjo.
Selain gempuran barang impor, Matahari dan toko ritel lain yang menjual produk brand kenamaan dunia. Hal itu, juga ternyata kesulitan menjual barangnya karena kalah bersaing dari produk impor. Tentunya, yang dijual murah secara daring alias online shopping.
“Barang dan brand fashion global sulit masuk. Di mal kesulitan menjual. Untuk toko-toko branded yang sudah taat pajak seharusnya dipermudah. Sedangkan impor borongan ilegal yang nggak taat pajak diawasi. jadi menaikkan pajak impor bukan solusi,” jelas Budihardjo. <Anto/geobdg>