JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan. Smelter yang saat ini sedang dibangun di KEK JIIPE Gresik, Jawa Timur. Akan dapat mengekstrak emas sampai 50 ton per tahunnya.
“Ya, jadi gini smelter yang kita buat ini di Gresik itu, dapat mengekstrak 50 ton emas per tahun. Saya ulangi ya 50 ton emas per tahun,” katanya, dilansir CNBC Indonesia, belum lama ini.
Luhut menyinggung lama operasi dari Freeport di Indonesia yang terhitung telah mencapai 60 tahun lamanya. Hal itu, dia memperhitungkan bahwa selama 60 tahun Freeport beroperasi di Indonesia. Apabila dihitung dari penghasilan emas saja, sudah bisa membangun berbagai infrastruktur di seluruh Indonesia.
Hilirisasi
“Jadi, kalau selama 60 tahun ini. Freeport ada di Indonesia, kan 60 (tahun) kali 50 (ton) kan, berapa, 3.000 ton kan. Kalau Rp 1 miliar (per) 1 kg (emas) berarti kan berapa tuh Rp 3.000 triliun, sama dengan US$ 250 miliar. Ini secara matematika ya, Kalau US$ 250 miliar, kau sudah bikin banyak infrastruktur se republik ini, kemana itu barang. Hal itulah salah satu dampak hilirisasi,” jelas Luhut.
Belum lagi, kata Luhut, smelter yang akan beroperasi tersebut dapat menghasilkan berbagai jenis hasil hilirisasi tambang lainnya.
“Ya, itu baru satu layer, satu lapisan. Lapisan berikutnya seperti copper foil, itu baru 100 ton dari 600 ton yang berproduksi. 500 ton lagi itu kita bisa bikin macam-macam lagi,” timpalnya.
Berikut ini catatan Freeport Indonesia hingga dengan akhir tahun 2023 kemarin. Produksi logam mineral tembaga, emas dan perak yang terkandung dalam konsentrat tembaga dalam periode 1992-2023 yakni sebagai berikut:
Tembaga: 37,8 miliar pounds
Perak: 105,3 juta ounces
Emas: 57,3 juta ounces
Progress Pembangunan
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan. Pihaknya mengapresiasi PTFI yang sudah menyelesaikan pembangunan smelter ini lebih dari 80% per akhir 2023, lalu. Menurutnya, ini sesuai dengan target linimasa kurva-S dari pemerintah.
Wamen menambahkan, proyek smelter PTFI sangat fundamental untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Serta mengurangi ketergantungan terhadap impor beberapa material utama bagi ekonomi Indonesia.
“PTFI ini merupakan salah satu perusahaan tambang di Indonesia yang memberikan kontribusi terbesar ke negara, dalam bentuk pajak, royalty,” jelasnya.
“Kita ingin produksi Freeport baik di hulu, maupun nanti di smelternya akan benar-benar bisa sesuai harapan. Termasuk juga emas dan logam mulia lainnya,”. Papar Kartika usai melakukan kunjungan kerja ke proyek smelter Freeport di JIIPE, Gresik, Jawa Timur, belum lama ini.
Semoga dalam pembangunan smelter kedua ini. PTFI sudah menanamkan investasi sampai US$ 2,9 miliar atau setara Rp 43 triliun per akhir akhir tahun 2023. Dari total anggaran US$ 3 miliar. <Anto/geobdg>