MANILA–Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Filipina memperkuat hubungan bilateral di bidang ekonomi, politik dan keamanan, serta penguatan kawasan, dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat penyampaian pidato bersama Presiden Ferdinand Marcos Jr dalam agenda Presentation Of Agreement and Leaders’ Statement di Istana Malacanang, Manila, Rabu (10/1).
“75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Filipina merupakan momentum terbaik untuk memperkuat kerja sama konkret kedua negara,” kata Presiden Jokowi dalam siaran langsung Youtube media Penyiaran Kepresidenan Filipina RTV Malacanang, seperti dikutip Antara.
Pada bidang politik dan keamanan, kata Presiden Jokowi, Indonesia dan Filipina bersepakat memperkuat kerja sama perbatasan, dengan mendorong percepatan revisi Perjanjian Patroli Perbatasan (Border Patrol Agreement), Perjanjian Lintas Batas (Border Crossing Agreement), dan penyelesaian batas landas kontinen serta penguatan kerja sama pertahanan termasuk alutsista.
Berikutnya adalah memperkuat kerja sama bidang ekonomi untuk meningkatkan perdagangan kedua negara.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi mengapresiasi kepercayaan Filipina terhadap BUMN Indonesia dalam membangun infrastruktur penting di Filipina, termasuk untuk mempercepat groundbreaking proyek kereta api komuter utara-selatan (north-south commuter railway project).
Hal terakhir yang dikemukakan Presiden Jokowi adalah kesepakatan RI dan Filipina dalam memperkuat kesatuan dan sentralitas ASEAN untuk menjaga kedamaian, stabilitas, dan kemakmuran.<Dede Sudrajat/geobdg>
