TEL AVIV–Unjuk rasa menentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berubah menjadi kekerasan ketika polisi menggunakan kekerasan untuk membubarkan massa pada Sabtu malam.
Kantor berita IRNA menyebutkan, polisi menangkap sedikitnya 10 pengunjuk rasa yang menuntut pembubaran kabinet sayap kanan pimpinan Netanyahu. Mereka juga mennyerukan pemilihan umum awal, kantor berita Palestine Sama melaporkan.
Menurut laporan tersebut, sejumlah besar orang berkumpul di Kota Rehovot dekat Tel Aviv. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan dan menuntut penggulingan kabinet Netanyahu sambil mengkritik kinerjanya.
Netanyahu telah lama menghadapi kemarahan rakyat Israel atas sejumlah skandal dan tuduhan korupsi. Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan Hamas pada tanggal 7 Oktober memperdalam kesenjangan antara masyarakat Israel dan rezim berkuasa.
Harian Israel Haaretz dalam laporannya menyatakan, keprihatinannya atas kelanjutan rezim saat ini di bawah Netanyahu serta perang Tel Aviv melawan rakyat Gaza. “Rakyat Israel bosan dengan Netanyahu, namun dia masih tetap berkuasa,” tulis Haaretz. <ds/geobdg>