SEOUL–Para profesor di tiga rumah sakit umum yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Korea mengajukan pengunduran diri mereka, Senin (25/3). Hal ini menandai salah satu contoh pertama profesor kedokteran mengambil tindakan massal untuk memprotes keputusan pemerintah yang akan menambah 2.000 kursi penerimaan sekolah kedokteran.
Di Universitas Chosun di selatan Kota Gwangju, para profesor kedokteran juga mulai mengajukan pengunduran diri. Secara nasional, lebih banyak profesor kedokteran yang diperkirakan akan mengikuti langkah tersebut secara massal mulai hari Senin.
Para profesor kedokteran diperkirakan akan melanjutkan tugas mereka di rumah sakit umum selama pengunduran diri mereka belum diterima secara resmi. Namun beberapa orang di antaranya telah memperingatkan bahwa mereka akan mempersingkat jam kerja mereka menjadi 52 jam sepekan sebagai bagian dari protes.
Para pasien dan keluarga semakin mengkhawatirkan gangguan serius dalam operasional rumah sakit. Kondisi itu dapat semakin memburuk ketika para profesor kedokteran di seluruh negeri mulai mengajukan pengunduran diri secara massal.
Seperti diberitakan sebelumnya, lebih dari 90 persen dokter magang dan dokter residen di seluruh negeri mogok kerja sejak akhir bulan lalu. Mereka memprotes rencana pemerintah untuk menaikkan kuota pendaftaran mahasiswa sekolah kedokteran sebanyak 2.000 kursi mulai tahun depan. <ds/geobdg>