DHAKA–Presiden Bangladesh membubarkan parlemen pada Selasa (6/8). Hal itu membuka jalan bagi pembentukan pemerintahan sementara.
Kebijakan itu diambil sehari setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dan meninggalkan negara itu, menyusul aksi protes yang dipimpin mahasiswa.
Kantor Presiden Mohammed Shahabuddin juga mengatakan, saingan berat Hasina, ketua Partai Nasionalis Bangladesh (BNP)dan matan perdanaenteri, Begum Khaleda Zia, telah dibebaskan dari tahanan rumah.
Menurut Reuters, para pengunjuk rasa mahasiswa mengancam akan melakukan lebih banyak demonstrasi jika parlemen tidak dibubarkan. Keputusan tersebut diambil setelah pertemuan dengan para pemimpin pasukan pertahanan, para pemimpin partai politik, para pemimpin mahasiswa dan beberapa perwakilan masyarakat sipil, kata pernyataan presiden.
Pengunduran diri Hasina pada Senin mengakhiri masa kekuasaannya yang kedua selama 15 tahun. Dia telah memerintah negara itu selama 20 dari 30 tahun terakhir. Ia mewarisi gerakan politik ayahnya, pendiri negara, Mujubur Rahman, yang dibunuh pada tahun 1975.<ds/geobdg>
