BANGKOK–Mahkamah konstitusi Thailand harus mengambil keputusan pada bulan September dalam dua kasus yang dapat mengakibatkan pemecatan Perdana Menteri Srettha Thavisin dan membubarkan partai oposisi Move Forward, kata ketua pengadilan pada Senin.
Kedua kasus penting ini telah meningkatkan ketidakpastian politik di negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini, yang sedang berjuang untuk pulih sejak terpukul oleh pandemi COVID-19.
Ketua Mahkamah Konstitusi, Nakharin Mektairat, mengatakan kepada wartawan bahwa keputusan tersebut akan diambil pada bulan September.
Bulan lalu, menurut Reuters, pengadilan mengumumkan bahwa tanggal sidang berikutnya dalam kasus Move Forward adalah pada Rabu. Sedangkan pengaduan terhadap perdana menteri selanjutnya akan disidangkan pada tanggal 10 Juli.
Srettha, seorang taipan real estat yang terjun ke dunia politik bersama partai berkuasa Pheu Thai tahun lalu, menghadapi kemungkinan pemecatan atas penunjukan seorang pengacara yang dipenjara karena penghinaan terhadap pengadilan di kabinetnya. Dia membantah tuduhan tersebut.<ds/geobdg>