TAIPEI–Presiden Taiwan Lai Ching-te, Selasa (4/6), mengatakan bahwa dia akan bekerja keras untuk membuat kenangan sejarah abadi. Peristiwa itu akan membekas pada semua orang yang peduli dengan demokrasi Tiongkok, pada peringatan 35 tahun penumpasan Lapangan Tiananmen tahun 1989 di Beijing.
Menurut Reuters, peristiwa di dalam dan di sekitar alun-alun pusat kota Beijing pada tanggal 4 Juni 1989 merupakan hal yang tabu. Hari itu, pasukan Tiongkok melepaskan tembakan untuk mengakhiri demonstrasi pro-demokrasi yang dipimpin mahasiswa. Peristiwa itu dilarang untuk diperingati atau dibahas publik.
Peringatan publik kini diadakan di kota-kota di luar negeri termasuk Taipei. Para pemimpin senior pemerintah Taiwan kadang-kadang menggunakan peringatan tersebut untuk mengkritik Tiongkok. Mereka mendesak negara tersebut untuk menghadapi apa yang telah dilakukannya.
Lai mengatakan dalam postingan di Facebook bahwa penting untuk menanggapi otoritarianisme dengan kebebasan dan kenangan tanggal 4 Juni tidak akan hilang.
“Hal ini mengingatkan kita bahwa demokrasi dan kebebasan tidak datang dengan mudah dan kita harus membangun konsensus dengan demokrasi dan merespons otoritarianisme dengan kebebasan,” tulis Lai.<ds/geobdg>