SEOUL–Banyak pasien frustrasi dan mengeluhkan jadwal perawatan yang dibatalkan atau tertunda, Rabu (21/2). Keluhan itu mencuat ketika dokter peserta pelatihan rumah sakit umum di Seoul dan di tempat lain tidak bekerja untuk hari kedua sebagai protes atas rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah mahasiswa sekolah kedokteran.
Lebih dari 70 persen, atau 8,816, dokter magang di rumah sakit umum dan dokter residen telah mengajukan pengunduran diri mereka secara massal sebagai protes terhadap rencana reformasi untuk meningkatkan kuota masuk sekolah kedokteran sebanyak 2,000 kursi tahun depan dari 3,058 kursi saat ini.
Menurut kantor berita Yonhap, 7.813 orang tidak masuk kerja pada hari Rabu. Mereka membangkang perintah untuk kembali bekerja.
Kepergian dokter-dokter junior memicu kekhawatiran akan adanya kekosongan layanan kesehatan, yang mengakibatkan kapasitas ruang bedah di lima rumah sakit umum terbesar di Seoul berkurang hingga 50 persen.
Jumlah operasi yang dilakukan di Rumah Sakit Severance di pusat kota Seoul dikurangi setengahnya, sedangkan Rumah Sakit St. Mary dan Pusat Medis Asan di bagian selatan dan timur Seoul, masing-masing mengurangi kapasitas operasi mereka sebesar 30 persen. <ds/geobdg>