BANDUNG — Yaa Allah Yaa Rabb, Engkau Maha Kuasa, berikan kekuasaan-Mu pada saudara kami di Gaza. Jeritan tangis anak-anak dan perempuan di atas tanah Gaza, menyayat miris sampai berbulan-bulan. Hilang suaranya tersayup dengan ledakan bom bertubi-tubi oleh kebiadaban zionis Israel.
Luluh lantak negeri seribu anak penghapal al Qur’an. Suara keriangan hilang seketika, berganti duka lara, sobekan kulit, daging saudara kami dan darah mengaliri tanah Gaza. Tanah dan bangunan menjadi saksi kebiadaban Zionis Israel.
Pembantaian (genosida) diatas tanah Gaza tidak dibenarkan oleh siapapun. Kejahatan brutal tentara Zionis telah menutup mata dari sifat kasih sayang manusia. Alasan apapun, tidak dapat diterima akal sehat manusia. Tidak satu agama-pun membenarkan pembantaian ini terjadi.
Darah korban kebrutalan Zionis bercampur debu-debu reruntuhan bangunan yang hancur. Merah mengalir darah syuhada, membanjiri tanah Gaza sebagai simbol keberanian dan mempertahankan tanah Palestina.
Yaa Allah, Yaa Rabb. Engkau Maha Kuasa, berikan kekuasan-Mu kepada saudara kami para pejuang di tanah Gaza. Walau langit disana tidak lagi biru mempesona, hitam kelam gumpalan asap. Dentuman rudal dan bom zionis Israel. Tidak ada lagi beningnya air sungai mengalir, melainkan merahnya darah para syuhada yang mengalir.
Tidak ada lagi hijaunya pohon zaitun, melainkan kelam debu tanah bangunan yang hancur lebur. Tidak ada lagi warna-warni buah-buahan, melainkan warna merah dan hitam darah kering terpapar terik matahari. Tidak ada lagi udara segar, melainkan perih dan sesak dari asap racun pospor dan panasnya api bom zionis.
Yaa Allah, Yaa Rabb. Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekuasaan-Mu kepada penduduk Gaza. Berikan kekuatan lahir bathin. Tetap tegar penuh semangat melawan kedzaliman dan tirani keberutalan zionis israel.
Merintih menahan sakit, para pejuang rakyat Palestina berdiri tegak, bergerilya gagah berani mengangkat senjata apapun yang dimiliki. Seruan Takbir membangunkan patriotisme, kekuatan lahir bathin dalam jiwa raganya menghancurkan zionis demi hak tanah air Paletina.
Keyakinan sangat teguh, Allah Ta’ala tidak akan tinggal diam melihat hamba-Nya teraniaya. Para militan Palestina berjibaku menjaga diri, keluarga, dan tanah Palestina. Serta membela dan menegakkan agama Allah SWT.
Dentuman bom dan rudal, rentetetan peluru, bergemuruh menjadi penggugah untuk bangkit berjuang bersama para militan. Brigade al qasam-Hamas, brigade al Quds, dan militan-militan lainya bersama bertempur mengusir Zionis Israel.
Yaa Allah, Yaa Rabb, Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekusaan-Mu kepada rakyat Palestina. Bersatu padu melawan imprealisme dan kolonialisme zionis Israel dengan penuh heroik.
Semangat juang rakyat Palestina, dengan spirit dan motivasi syahid, menjadi salah satu kekuatan yang sangat besar. Terlebih di tanah Palestina tempat para nabi lahir, tidak ada alasan Palestina menyerah kalah begitu saja. Sangat yakin bahwa mereka akan terus melawan hingga tetes darah penghabisan tanpa ada keraguan.
Yaa Allah, Yaa Rabb, Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekuasan-Mu dan perlihatkan kepada dunia.
Bahwa kejahatan genosida zionis Israel pada rakyat Palestina, akan dibalas dengan karma dan adzab yang lebih pedih. Cara perang mereka telah menunjukkan zionis sombong dan takabur. Tak ubahnya seperti kisah cerita holocoust tempo dulu.
Dendam kesumat mereka lampiaskan dengan membantai anak-anak dan perempuan tak berdosa. Nyawa rakyat Palestina dianggap tak ada artinya. Mereka ambil dengan bom dan rudal. Bak mainan yang kapan saja diluncurkan seenak “udel”. Tidak peduli rakyat maupun tentaranya kalang kabut ketakutan.
Kegigihan rakyat Palestina melawan balik sebagai bentuk perlindungan diri dan juga balasan atas kejahatan zionis Israel.
Yaa Allah Yaa Rabb, Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekuasanmu untuk memberikan kesempatan kepada warga Palestina bernafas lega. Engahan nafas mereka begitu mahal, udara yang dihirup penuh racun mematikan. Belum kondisi sandang dan pangan untuk kebutuhan sehari-hari sangat memprihatinkan, terlebih makanan dan minuman terbatas.
Bantuan-bantuan untu Gaza dari negara lain banyak tersendat dan terhambat, hal itu akibat dari proses perijinan dari zionis Israel yang mengepung wilayah Gaza. Terdapat unsur kesengajaan yang dilakukan, dengan alasan khawatir, ada penyelundupan senjata untuk memasok para militan Palestina.
Sangat jahat dan keji sikap mereka padahal bantuan-bantuan sandang pangan untuk kemanusiaan. Berbagai cara mereka lakukan untuk membunuh rakyat Palestina. Selain pembantaian atas nama memburu militan. Termasuk bantuan dari luar pun dipersulit masuk. Sehingga merak hancurkan pasokan bantuan makanan dan minuman dengan alasan yang tidak rasional.
Yaa Allah, Yaa Rabb, Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekuasaanmu untuk mereka agar tetap memiliki harapan hidup lebih panjang. Tidak terasa sudah mendekati enam bulan secara terus menerus pembantaian zionis Israel meratakan tanah Gaza. Perlawanan sengit militan, membuat israel mengalami kerugian materil dan non materil, dan mengganggu perekonomian negaranya.
Dampak perang atau peperangan tidak ada yang menang mutlak. Kalah jadi abu, Menang jadi arang, memang terjadi dan nyata adanya. Apalagi ini bukan perang, melainkan pembantaian atau genosida etnis yang sudah berlangsung puluhan tahun. Berseling tahun dengan atas nama ajaran keyakinan beragama.
Yaa Allah Yaa Rabb, Engaku Maha Kuasa, berikanlah kekuasaanmu disaat Ramadhan penuh berkah dan maghfirah. Ramadhan bulan kemenangan dapat dijadikan momentum dimata dunia. Bahwa kejahatan kemanusiaan dalam bentuk penjajahan harus dihapuskan dimuka bumi.
Shaum Ramadhan adalah meraih kemenangan hakiki. Kebahagiaan tidak sekedar dinikmati umat Islam diluar Palestina, mereka disana harus mendapatkan kebahagiaan yang sama. Kemenangan Idul fitri adalah kebahagiaan untuk mereka, ditengah rintih kesakitan dengan wajah-wajah pilu.
Ribuan nyawa melayang, saat Ramadhan pun tak luput dari dentuman rudal dan desingnya suara peluru menembus dinding tubuh para syuhada.
Saat kita memilih dan memilah baju baru, saat kita memilih dan memilih daging dan ikan yang enak dimakan, saat kita berebut membeli tiket jauh sebelumnya dan mempersiapkan kendaraan pribadi untuk mudik bertemu sanak family, sementara mereka tidak jelas kembali kemana karena rumahnya hancur lebur, begitupun pakaian dan makanan harus antri berdesak-desakan didapur umum pengungsian.
Yaa Allah Yaa Rabb…
Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekusaanmu untuk memenangakan rakyat Palestina mendapatkan kemerdekaan mutlak tanpa syarat apapun. Gaza sudah luluhlantak menjadi puing-puing bangunan berserakan akibat bombardir ribuan ton bom zionis Israel dalam waktu relatif cepat. Bulan Ramadhan kita semua bahagia setiap ifthar warna warni makanan dan minuman, kadang sesekali tidak habis hingga sisanya dibuang begitu saja.
Sementara mereka jauh dari warna warni jenis dan macam makanan, justru yang ada dengan kondisi pilu nan menyedihkan karena saking susahnya makanan sulit didapat, apalagi memilih dan memilah diantara makanan yang disajikan. Sekalipun tersaji hanya sekedar untuk mereda kelaparan sesaat, itu pun yang tersedia hanya makanan yang dimasak atau diolah oleh dapur umum. Gaza nestapa menjadi saksi kedzaliman zionis Israel dijantung kota Palestina yang ramai, begitupun warganya yang berdomisili disana memiliki prinsip kuat terhadap perlawanan sebuah penjajahan dalam bentuk apapun.
Yaa Allah Yaa Rabb…
Engkau Maha Kuasa, berikan kekuasaanmu untuk kedigjayaan rakyat Palestina. Setetes darah yang menetes dan tumpah diatas tanah Palestina harus dibalas dengan setimpal, “hutang darah dibayar darah” cash and carry sesuai nilai perbuatan yang dilakukan. Gaza nestapa membawa iba pada dunia, nyawa para syuhada tak berdosa membuka mata manusia dimanapun berada.
Lantunan syair mengungkap nestapa Gaza, getaran dan guncangan bumi Gaza menjadi peristiwa sehari-hari yang sudah terbiasa dirasakan setiap saat tanpa mengenal waktu. Jiwa dan raga selalu siap kapan pun pemilik mengambilnya sesuai kehendak-Nya. Begitupun rakyat Palestina, dalam kondisi dan situasi apapun harus pada posisi siap berhadapan dengan maut mengintainya tanpa ada pemberitahuan. Kalimat takbir, tasbih, tahmid dan tahlil terus bergemuruh menggetar dalam dada sebagai bukti masih ingat akan kekuasaan-Nya bahwa kemenangan tetap akan diraih.
Suara kalimat dzikir yang penuh khusu’ dan sungguh-sungguh berharap dapat mengetuk pintu Arasy’ memberitahu dan meminta Sang Pencipta. Nestapa Gaza simbol nyata sebuah perjungan kemanusiaan demi mencapai kemenangan nyata dan hakiki. Wallahu’alam.
Oleh: Ace Somantri, Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung.