GENEWA–Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, menggambarkan kekejaman yang dilakukan rezim Israel sebagai krisis moral dan kemanusiaan paling memalukan dalam sejarah.
Amirabdollahian menyampaikan pernyataan tersebut pada sesi ke-55 Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC) di Kota Genewa, Swiss, Senin (26/2).
Diplomat tertinggi Iran tersebut mengatakan, Republik Islam Iran teguh dalam menghormati hak asasi manusia dan martabat manusia berdasarkan keyakinan dan nilai-nilai nasional dan Islam.
Ia menyanyangkan realisasi tujuan transenden hak asasi manusia di arena internasional menghadapi beberapa tantangan penting. “Tantangan yang paling signifikan adalah pembantaian manusia yang sistematis dan meluas hanya oleh apartheid dan rezim Zionis yang menduduki dunia,” tegasnya, seperti dikutip kantor berita IRNA.
Dia mencatat bahwa dunia sedang menghadapi krisis moral dan kemanusiaan yang paling memalukan. Hal itu disebabkan oleh dukungan komprehensif dan kelalaian selama 80 tahun terhadap pendudukan kolonial dan pelanggaran fatal yang terus menerus terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
Ia menyatakan, dalam 140 hari terakhir, lebih dari 100,000 orang telah terbunuh, terluka, atau terkubur di dalam reruntuhan dan orang-orang yang masih hidup juga berisiko tinggi mengalami kematian akibat kelaparan dan penyakit menular di Gaza dan Tepi Barat.<ds/geobdg>