BANDUNG — Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) yang juga Ekonom Indonesia Bhima Yudhistira menyatakan. Relokasi pabrik menjadi salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia di tengah melambatnya ekonomi sejumlah negara mitra utama.
“Ya, jadi itu bagaimana cara mengalihkan investasi dari negara-negara yang kini mengalami pelemahan dapat ditarik masuk ke Indonesia. Dalam bentuk relokasi pabrik, contohnya, atau bentuknya ekspansi,” ungkap Bhima dilansir ANTARA di Jakarta. Kamis, 22 Pebruari 2024.
Perlambatan ekonomi disejumlah negara mitra utama ini, katanya. Seperti China, Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara Uni Eropa, dapat berdampak pada aliran investasi ke Indonesia.
Maka dari itu, perlu adanya strategi khusus untuk menekan dampak melemahnya perekonomian negara-negara tersebut bagi ekonomi nasional.
Bentuknya bisa relokasi pabrik, pasalnya, dapat diprioritaskan untuk industri kendaraan listrik. Karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang memadai untuk pengembangan industri itu.
Kemudian, juga ada bentuk ekspansi bisnis. Seperti yang dilakukan oleh Jepang dan Korea Selatan terhadap industri keuangan di Indonesia beberapa tahun terakhir.
Sedangkan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan resesi Jepang berpotensi mendongkrak investasi yang masuk ke Indonesia.
Walaupun kondisi ekonomi Jepang berpengaruh terhadap Indonesia. Menimbang hubungan ekonomi antar kedua negara, Airlangga menilai ada celah investasi yang dapat berdampak positif terhadap Indonesia.
“Biasan kalau waktu resesi, mereka butuh pertumbuhan ekonomi dan mereka akan melihat regional yang masih bisa tumbuh adalah ASEAN. Jadi, justru dengan resesi di sana, saya berharap investasi dari sana akan semakin mengalir,” tandasnya. <Anto/geobdg>