TUNIS–Mantan presiden Tunisia di pengasingan, Moncef Marzouki, dijatuhi hukuman delapan tahun penjara oleh pengadilan Tunisia. Ia dinyatakan bersalah karena berusaha memprovokasi kekacauan di negara tersebut.
Pria berusia 78 tahun, yang kini tinggal di Prancis, merupakan kepala negara pertama yang terpilih setelah Arab Spring tahun 2011 dan merupakan pengkritik Presiden Kais Saied.
Dia pertama kali dijatuhi hukuman penjara pada tahun 2021, setelah dinyatakan bersalah karena menghasut orang untuk mengangkat senjata, dan memprovokasi kekacauan dan penjarahan, menurut radio Mosaique FM, mengutip sumber peradilan.
Dia dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena mengancam keamanan negara setelah mendesak Prancis untuk menghentikan dukungan terhadap Saeid.
Selain itu, pada bulan November 2021, ia menjadi sasaran surat perintah penangkapan Tunisia setelah Saeid menyebutnya sebagai musuh Tunisia dan mencabut paspor diplomatiknya.
Marzouki memicu ketegangan lebih lanjut dengan menyebut Saied sebagai “diktator” yang harus digulingkan.
Hal ini terjadi hanya beberapa pekan setelah Rached Ghannouchi, pemimpin partai oposisi Tunisia Ennahda dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena mendanai partainya secara ilegal. <ds/geobdg>