SEOUL–Layanan medis di rumah sakit besar di Korea Selatan masih terganggu, Sabtu (24/2). Ribuan dokter peserta pelatihan masih mogok kerja selama lima hari berturut-turut sebagai protes terhadap rencana pemerintah untuk menaikkan kuota pendaftaran sekolah kedokteran.
Hampir 100 rumah sakit umum membatalkan atau menunda prosedur yang tidak penting dan menolak pasien non-darurat, dengan memprioritaskan layanan untuk kasus darurat yang parah guna meminimalkan beban yang semakin besar pada sistem medis.
Kementerian kesehatan menyebutkan, hingga Kamis malam, 8.897 atau 78,5 persen dari 13.000 dokter peserta pelatihan dari 96 rumah sakit pendidikan besar di Seoul dan tempat lain mengajukan pengunduran diri, dan 7.863 di antaranya tidak masuk kerja.
Lebih banyak dokter junior diperkirakan akan bergabung dalam protes itu, sehingga menimbulkan kekhawatiran karena mereka memainkan peran penting dalam membantu operasi dan layanan darurat. <ds/geobdg>