KOTA kuno yang luas dan diduga berusia 2.500 tahun ditemukan di Hutan Amazon. Kota tersebut ditemukan di balik pepohonan lebat.
Penemuan ini mengubah apa yang kita ketahui tentang sejarah masyarakat yang tinggal di Amazon. Rumah-rumah dan alun-alun di daerah Upano, yang sekarang menjadi wilayah negeri Ekuador timur, dihubungkan oleh jaringan jalan dan kanal yang menakjubkan.
Menurut BBC, daerah tersebut terletak di bawah bayang-bayang gunung berapi yang membuat tanah menjadi subur namun juga kemungkinan menyebabkan kehancuran masyarakat setempat.
Meskipun kita mengetahui tentang kota-kota di dataran tinggi Amerika Selatan, seperti Machu Picchu di Peru, diyakini bahwa mereka hanya hidup secara nomaden atau di permukiman kecil di Amazon.
Kota ini diprediksi dibangun sekitar 2.500 tahun silam, dan orang-orang tinggal di sana hingga 1.000 tahun, menurut para arkeolog.
Sulit untuk memperkirakan secara akurat berapa banyak orang yang tinggal di sana pada suatu kurun tertentu. Namun, para ilmuwan mengatakan jumlahnya sekitar mencapai 10.000 atau 100.000 orang.
Para arkeolog menggabungkan antara upaya eskavasi dan survei area seluas 300 km persegi dengan menggunakan sensor laser yang diterbangkan dengan pesawat. Survei dari udara itu dapat mengidentifikasi sisa-sisa kota di bawah tetumbuhan dan pepohonan lebat.<Dede Sudrajat/geobdg>