WASHINGTON–Korea Utara, Tiongkok (China) dan Rusia memperluas dan mendiversifikasi persediaan senjata nuklir mereka dengan cepat, kata seorang pejabat Gedung Putih pada Jumat waktu setempat. Ia memperingatkan bahwa jika tidak ada perubahan dalam jalur persenjataan mereka, maka Amerika Serikat mungkin harus meningkatkannya sendiri.
Menurut kantor berita Yonhap pada Sabtu (8/6), Pranay Vaddi, direktur senior pengendalian senjata, perlucutan senjata dan nonproliferasi di Dewan Keamanan Nasional, menyampaikan pernyataan tersebut di forum. Ia mencatat bahwa ketiga negara tersebut mendorong AS dan sekutunya untuk bersiap menghadapi dunia di mana persaingan nuklir terjadi tanpa batasan jumlah.
“Rusia, Tiongkok dan Korea Utara semuanya memperluas dan mendiversifikasi persenjataan nuklir mereka dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hal ini menunjukkan sedikit atau tidak ada minat terhadap pengendalian senjata,” katanya pada acara yang diselenggarakan oleh Arms Control Association, organisasi non-partisan yang berbasis di A.S.
Vaddi menegaskan, ketiga negara tersebut, bersama dengan Iran, semakin meningkatkan kerja sama dan koordinasi satu sama lain dalam cara-cara yang bertentangan dengan perdamaian dan stabilitas. Hal itu mengancam Amerika Serikat, sekutu dan mitra AS, serta memperburuk ketegangan regional.<ds/geobdg>