SEOUL–Militer Korea Selatan pada Selasa (4/6) mengatakan akan melanjutkan semua aktivitas militer di sepanjang garis demarkasi yang memisahkan kedua Korea dan Kepulauan Barat Laut setelah menangguhkan perjanjian militer antar-Korea.
Penundaan perjanjian militer dengan Korea Utara disetujui oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada Selasa pagi. Hal ini merupakan respons terhadap keputusan Korea Utara yang mengirimkan ratusan balon pembawa sampah melintasi perbatasan.
“Militer Korea Selatan menegaskan bahwa mereka akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi kehidupan dan keselamatan rakyatnya dalam menanggapi provokasi Korea Utara,” kata seorang pejabat kementerian pertahanan.
Ia menyebutkan, pengiriman sampah dengan balon dalam skala besar telah sangat mengancam keselamatan masyarakat Korsel dan menyebabkan kerusakan properti”.
Pyongyang pada hari Minggu mengatakan, pihaknya telah mengirimkan 15 ton kertas bekas menggunakan 3.500 balon. Sementara Seoul bersumpah akan mengambil tindakan yang tidak dapat ditoleransi terhadap Korut sebagai tanggapannya, yang dapat mencakup propaganda yang menggelegar dari pengeras suara yang ditujukan ke Korut.<ds/geobdg>