BANDUNG — Kembali, Kementerian Agama RI (Kemenag) merangkul Bank Indonesia (BI) dalam program zakat dan wakaf di 2024. Kerja sama itu, difokuskan pada literasi dan pendidikan zakat dan wakaf tentang inklusi ekonomi syariah.
Kepala Subdirektorat Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Muhibuddin mengungkapkan, bahwa kerja sama ini untuk mempromosikan peran zakat dan wakaf. Tentunya, hal itu dalam inklusi keuangan syariah melalui program-program yang akan dilakukan bersama-sama.
“Ya, untuk program Ekonomi Syariah BI, ada berbagai program yang sama dengan zakat dan wakaf sebagai bagian dari inklusi keuangan syariah,” ungkapnya, di Jakarta, dilansir kemenag.go.id, Sabtu, 10 Pebruari 2024.
Muhibuddin menambahkan, terdapat sejumlah program yang mau diselenggarakan, seperti International Conference on Zakat and Wakaf, Literasi Zakat dan Wakaf, dan program Zakat Wakaf Goes To Campus. Tentunya, secara keseluruhan berkolaborasi dengan Mustahik Naik Kelas (Muklas), serta Sertifikasi Amil dan Nadzir.
Kerja sama tersebut, dilakukan karena ada kesamaan program antara Kemenag dan BI untuk mendorong peran zakat dan wakaf. Hal itu, BI lenih mempunyai fokus Social Financial yang mencakup zakat, wakaf, dan filantropi Islam.
“Perlu kita lihat bersama bahwa BI memiliki fokus pada Social Financial yang mencakup zakat, wakaf, dan filantropi Islam,” ujarnya.
Untuk konkretnya, Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf perlu menyelengarakan pertemuan high-level dengan BI guna membahas Memorandum of Understanding (Nota Kesepakatan) dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama. Tentunya, Kemenag dan BI akan langsung gerak cepat untuk melaksanakan program kerja sama ini di 2024.
<Anto/geobdg>