Jakarta — Polemik baterai lithium ferro phosphate (LFP) dan nikel masih jadi pembicaraan yang hangat. Terlebih terkait pabrikan mobil listrik Tesla, yang dikatakan sudah beralih 100 persen menggunakan LFP, dan meninggalkan nikel di pabrik perakitannya di Shanghai.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, langsung membantah hal tersebut. Dia mengatakan pabrik mobil listrik asal Amerika Serikat di Shanghai China, masih menggunakan nikel.
Meski begitu, Luhut juga mengatakan, Indonesia juga tengah mengembangkan baterai LFP ini bersama China.
“Kita bersyukur LFP juga kita kembangkan dengan Tiongkok dan lithium baterai kita kembangkan dengan Tiongkok dan lain-lain,” jelas Luhut, pada akun instagram resminya, @luhut.pandjaitan, dikutip Selasa (30/1).
Selain itu, Luhut juga mengatakan. Tesla sendiri memang masih menggunakan nikel untuk baterai mobil listrik, dan komponen tersebut disuplai oleh LG.
“Selain itu, publik perlu tahu bahwa lithium baterai berbasis nikel itu bisa didaur ulang, sedangkan baterai LFP sejauh ini masih belum bisa didaur ulang,” tukas Luhut.
<Anto/geobdg>