CIMAHI — Masyarakat Kota Cimahi, sangat antusias dan terhibur dengan kegiatan Cimahi Menari dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia 2024, Minggu (28/4).
Kegiatan ini digelar Pemkot Cimahi yang diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi. Peserta Cimahi Menari terdiri dari ribuan penari dan ratusan ASN Pemkot Cimahi.
Pagelaran Cimahi Menari diawali di sepanjang jalan Gandawijaya, lalu seluruh peserta berjalan menuju Alun-Alun Kota Cimahi. Disana para penari kembali unjuk kebolehan.
Di sepanjang Jalan Gandawijaya hingga Alun Alun Kota Cimahi dipadati oleh masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung pahelatan Cimahi Menari.
Kegiatan dimeriahkan penampilan tari jaipong oleh Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi dan Forkopimda. Serta masing masing OPD. Tari jaipong dilakukan Sandrina Mazaya, adalah salah seorang juara di ajang pencarian bakat.
Dalam Rangka Hari Tari Sedunia
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan. Selaku Ketua Panitia Penyelenggara dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program pengembangan ekonomi kreatif di Kota Cimahi.
Perayaan Hari Tari Sedunia tingkat Kota Cimahi ini merupakan event perdana dengan mengusung tema “Cimahi Ngibing Kiwari”. Tema tersebut bermakna menyatukan tekad untuk menari.
“Dengan menari kita bisa menghilangkan kesedihan, kegelisahan. Karena tarian sebagai salah satu budaya seni. Telah mampu menjadi bahasa yang universal dalam melintasi berbagai rintangan politik, budaya, dan etnisitas yang ada,” ujar Dikdik.
Tangkapan Layar: Para penari sedang menampilkan tarian jaipong, dalam tajuk ” Cimahi Ngibing Kiwari”, belum lama ini. (Dok. Istimewa).
Menurut Dikdik, seni tari menjadi salah satu warisan budaya yang memiliki nilai luhur. Bagi Kota Cimahi keberadaannya harus terus dirawat dan dijaga.
“Salah satu cara untuk menjaga agar warisan budaya ini tidak luntur. Adalah dengan mengenalkan seni tari kepada generasi muda sejak dini. Karena sejatinya merekalah yang kelak akan jadi mata rantai untuk terus menjaga kebudayaan milik leluhurnya,” ucap Dikdik.
Lebih jauh dikatakannya, perhelatan ini menjadi upaya untuk menikmati universalitas bentuk seni. Melintas semua hambatan politik, budaya, etnis dan menyatukan seluruh elemen masyarakat Kota Cimahi dengan bahasa yang sama, yakni tarian.
Diperingati setiap 29 April, Hari Tari Dunia menjadi momen warga dunia menampilkan keindahan budaya gerak tubuh dari daerahnya masing-masing. Tak terkecuali dengan Kota Cimah. Acara spektakuler ini didukung oleh 23 sanggar tari. Se-Kota Cimahi dengan lebih dari 230 penari, serta menampilkan 23 jenis tarian dari 23 Provinsi.
“Penentuan angka 23 menjadi terlihat sakral karena tahun ini Kota Cimahi berulang tahun yang ke-23,” tandasnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan peran serta masyarakat. Sehingga dapat mendukung suksesnya program pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Cimahi.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelenggaraan kegiatan ini,” pungkas Dikdik. <Krisbianto/geobdg>