BEIJING–Tiongkok pada Jumat (21/6) mengancam akan menjatuhkan hukuman mati dalam kasus-kasus ekstrem bagi kelompok separatis kemerdekaan Taiwan yang keras kepala. Hal itu merupakan peningkatan tekanan meskipun pengadilan Tiongkok tidak memiliki yurisdiksi atas pulau yang diperintah secara demokratis tersebut.
Menurut Reuters, Tiongkok memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri. Beijing tidak merahasiakan ketidaksukaannya terhadap Presiden Lai Ching-te yang mulai menjabat bulan lalu, dengan mengatakan bahwa ia adalah seorang separatis. China juga melakukan latihan perang tak lama setelah pelantikannya.
Taiwan mengeluhkan pola peningkatan tekanan Tiongkok sejak Lai memenangkan pemilu pada bulan Januari, termasuk tindakan militer yang sedang berlangsung, sanksi perdagangan, dan patroli penjaga pantai di sekitar pulau-pulau yang dikuasai Taiwan di sebelah Tiongkok.
Pedoman baru tersebut menyatakan bahwa pengadilan, jaksa, badan keamanan publik dan negara Tiongkok harus menghukum berat para pelaku kemerdekaan Taiwan. Mereka dinilai memecah belah negara dan menghasut kejahatan pemisahan diri sesuai dengan hukum.
Beijing dengan tegas membela kedaulatan nasional, persatuan dan integritas wilayah, menurut kantor berita Xinhua yang dikelola pemerintah.<ds/geobdg>