BANDUNG — Serangan demi serangan Israel ke wilayah Gaza, Palestina, sudah berlangsung selama hampir 10 bulan. Serangan ini sudah menewaskan 40 ribu warga sipil Gaza dan merusak lebih dari 70% infrastruktur di wilayah pesisir Palestina.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa serangan ini dilakukan untuk menghancurkan milisi penguasa Gaza. Tentunya Milisi Hamas, yang menyerbu Israel pada 7 Oktober lalu dan menewaskan 1.200 warga Negeri Zionis. Walau memperoleh kecaman internasional, Netanyahu tetap perang akan dilanjutkan.
Hampir sudah 10 bulan serangan berlangsung, Netanyahu mengungkapkan saat ini Israel telah berada dalam tahap akhir. Tentunya, dalam serangannya di Gaza. Dia menyebut pihaknya sudah berhasil melemahkan dan menghancurkan sel-sel Hamas. Hal itu, yang sejauh ini menunjukan perlawanan atas serangan Israel di wilayah tersebut.
Tetapi, fakta dan analisis forensik menyatakan hal yang bertolak belakang dengan klaim Netanyahu. Sebuah laporan CNN International mengatakan bahwa Israel belum memenangkan perangnya 100%. Karena masih adanya sel-sel Hamas terus memberikan perlawanan.
“Israel sudah membersihkan suatu tempat, tetapi mereka belum sepenuhnya membersihkan area itu. Mereka belum mengalahkan para pejuang tersebut sama sekali. (Hamas) siap bertempur dan ingin bertempur,” ungkap Brian Carter. Manajer portofolio Timur Tengah untuk Critical Threats Project (CTP), Senin (5/8/2024).
Belum Kalah
Analisis menuturkan sebagai bukti dari serangan di kamp pengungsi Jabalya Mei lalu. Walau Israel sebelumnya sudah mengklaim kemenangan di wilayah tersebut. Tel Aviv kembali menyerbu wilayah itu. Ini memberikan indikasi bahwa sel Hamas belum 100% kalah di wilayah itu.
“Jika batalyon Hamas sebagian besar hancur, pasukan Israel tak akan tetap bertempur,” kata pensiunan Kolonel Angkatan Darat AS, Peter Mansoor.
“Fakta bahwa mereka masih di Gaza, masih berusaha mengusir unsur-unsur batalion Hamas. Hal itu, menunjukkan kepada saya bahwa Perdana Menteri Netanyahu salah. Kemampuan Hamas untuk menyusun kembali pasukan tempurnya tak berkurang,” tandasnya. <Anto/geobdg>