BANDUNG — CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan buka-bukaan terkait dugaan peretasan yang menimpa platformnya. Hingga diduga mengakibatkan kerugian Rp335 miliar.
Oscar mengakui dan membenarkan dugaan bahwa perusahaan pengelola aset kripto miliknya mengalami peretasan hebat. Tapi, mengenai jumlah kerugian dia tak memberikan penjelasan.
“Sistem transaksi kami betul diduga mengalami peretasan. Hal itu, kami melakukan investigasi dan pemeliharaan menyeluruh terhadap sistem yang ada,” ungkap Oscar. Dalam keterangan bersama Bappebti, belum lama ini.
Baca juga: ihsg-diprediksi-menguat-jelang-akhir-pekan-awal-september-ini/
Dengan kendala ini, maka Osca menekankan platform miliknya tak bisa diakses untuk sementara waktu. Kendati, dia memastikan dana nasabah tetap aman.
“Ya, Selama proses ini, platform web dan aplikasi Indodax tak dapat diakses. Tapi, tak perlu khawatir, karena kami pastikan bahwa saldo pelanggan akan aman. Baik secara kripto maupun rupiah,” kata Oscar.
Sebelumnya, Kepala Bappebti Kasan mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan memanggil pihak Indodax. Usai memperoleh laporan bahwa salah satu Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) itu diduga mengalami peretasan.
“Bappebti berkoordinasi dengan Indodax. Kami juga sudah memanggil pihak Indodax untuk meminta klarifikasi terkait kasus itu. Kini, Indodax sedang dalam proses investigasi terhadap sistem diduga mengalami peretasan tersebut,” kata Kasan.
Kasan pun mengimbau pelanggan Indodax agar tetap tenang. Hal itu, Indodax saat ini tengah melakukan penutupan sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi dengan baik.
“Untuk itu, Bappebti mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan Indodax, agar tetap tenang dan tak panik,” tandasnya. <Anto/geobdg>