KAIRO–Kantor Kepresiden Palestina menyatakan, rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melakukan agresi militer di Rafah di tepi selatan Jalur Gaza bertujuan untuk mengusir warga dari tanah airnya.
Kantor berita Reuters Sabtu (10/2) melaporkan, Kantor Kepresidenan Palestina menyebutkan, pihaknya menganggap pemerintah Israel dan pemerintah AS bertanggung jawab atas dampak dari rencana tersebut.
Kepresidenan Palestina dalam pernyataannya meminta Dewan Keamanan PBB untuk memperhatikan rencana itu.
“Karena langkah Israel ini mengancam keamanan dan perdamaian di kawasan dan dunia. Tindakan
ini melanggar semua garis merah,” bunyi pernyataan itu. <ds/geobdg>