BANDUNG — Banyak saham Wall Street anjlok pada hari Senin waktu setempat. Hal itu, karena investor khawatir bahwa ketidakpastian atas kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Tentunya hal ini, bisa menjerumuskan ekonomi terbesar di dunia itu ke dalam resesi.
Dikutip AFP, pergerakan ini terjadi usai Trump menolak mengesampingkan kemungkinan terjadinya resesi pada tahun 2025. Dengan mengutarakan akan ada “periode transisi, karena apa yang dilakukan ini sangat besar. Dia akan membawa kekayaan kembali ke Amerika.
“Saham teknologi memimpin kemerosotan. Dengan Indeks Komposit Nasdaq mencatat rekor penurunan terbesar dalam satu hari sejak 2022. Nasdaq anjlok sebesar 4,0%, menjadi 17.468,32,” ungkapnya
Indeks S&P 500 yang berbasis lebih luas turun 2,7% menjadi 5.614,56. Dow Jones Industrial Average juga turun 2,1% menjadi 41.911,71.
Saham-saham teknologi utama mengalami kerugian tajam, dengan Tesla anjlok 15,4%. Saham-saham yang tergolong saham Magnificent Seven. Hal itu, meliputi induk perusahaan Google Alphabet, Amazon, Meta dan Nvidia, juga berada di zona merah.
Sementara pasar sebelumnya didukung oleh harapan pemotongan pajak dan regulasi yang lebih longgar. Steve Sosnick dari Interactive Brokers mencatat bahwa sentimen sudah terhambat oleh kekhawatiran lebih mendesak atas tarif.
“Informasi, sejak menjabat pada bulan Januari 2025. Trump sudah mengenakan tarif besar-besaran pada impor dari Kanada, Meksiko dan Cina. Bahkan ketika menarik kembali beberapa pungutan pada tetangga langsung negaranya,” tukasnya.
Adapun gelombang tarif baru mengancam akan terjadi minggu ini. Dengan pungutan tajam sebesar 25% pada baja dan aluminium akan mulai berlaku pada hari Rabu.
“Kebingungan terus berlanjut tentang tarif dan kekhawatiran pemotongan DOGE. Ini mungkin berlebihan menyebabkan penurunan sentimen konsumen. Sekarang mengarah pada kekhawatiran akan perlambatan atau inflasi lebih tinggi atau keduanya,” imbuh Sosnick. Dikutip dari AFP, pada Selasa (11/3/2025).
Dia merujuk pada pemotongan besar-besaran pada pemerintah federal. Hal ini, diawasi oleh penasihat miliarder Trump, Elon Musk. Pemerintah federal itu disebut Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). <Anto/geobdg>