BANDUNG — Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun ini berlangganan database e-journal senilai Rp.14.815.350.000. Hal itu menjadi Kabar gembira para peneliti, dosen, dan mahasiswa di Indonesia bisa mengakses database itu secara gratis. Sebagai referensi berkualitas bagi penelitian dan publikasi.
Tahun 2018, langganan database e-journal dibagi dalam empat paket untuk seluruh perguruan tinggi dan dua paket. Hal itu, untuk lembaga pemerintah non kementerian (LPNK) dibawah koordinasi Kemenristekdikti.
1. Ragam data base jurnal ilmiah
Dikutip dari laman resmi Kemenristekdikti, database e-journal yang dilanggan seperti:
– EBSCO (Agriculture Plus. Lalu Computers & Applied Science, Engineering Source).
– Cangage (Business and Economic, Educational Database, Social Science, Humanities and Arts)
– ProQuest (Arts & Humanities, Biological Science Database).
– Science Direct (Engineering, Chemical Engineering, Decision Science, Environmental Science, Social. Energy, Chemistry, Earth and Planetary, Biochemistry, Genetics and Molecular Biology) dan
– Scopus.
Direktur Pengelelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristekdikti Sadjuga mengatakan bahwa statistik jumlah pencarian pada database e-journal. Tentunya, yang dilakukan perguruan tinggi tahun 2017 sebanyak 3.449.092 pencarian dan jumlah unduhan fulltext artikel. Hal itu, sebanyak 895.311 artinya rasio unduhan fulltext dari pencarian sebesar 26%.
“Untuk LPNK, rasio unduhan fulltext dari pencarian sebesar 472% atau 38.865 akses pencarian. Dan jumlah unduhan sebanyak 183.533 fulltext artikel,” kata Sadjuga dalam lokakarya. Peningkatan kompetensi pemanfaatan database e-journal di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, waktu itu.
2. Minim publikasi ilmiah Indonesia
Masih minimnya publikasi ilmiah peneliti, dosen, dan mahasiswa Indonesia di jurnal ilmiah yang terindeks. Hal itu, oleh pengindeks internasional bereputasi, secara umum dikarenakan naskah yang diajukan dinilai kurang bermutu. Hal ini, dalam orisinalitas dan kebaruan (novelty) penelitian.
Perihal orisinalitas dan kebaruan inilah sebagai akibat rendahnya akses. Pada referensi primer atau kekurangmutakhiran referensi database peneliti, dosen, dan mahasiswa Indonesia.
“Kami memahami berlangganan e-journal ini mahal. Sehingga akses dosen, peneliti ataupun mahasiswa pada referensi primer seperti ini terbatas. Bertahap, jika anggaran lebih besar kami akan berlangganan database e-journal bidang ilmu yang strategis lainnya,” papar Sadjuga.
Selain itu, kerja sama Kemenristekdikti dan forum perpustakaan perguruan tinggi Indonesia terus dilakukan. Hal itu, guna meningkatkan kompetensi pemanfaatan database e-journal dengan melaksanakan lokakarya ke beberapa kota di Indonesia.
3. Cara mengakses
Untuk bisa mengakses database dilanggankan oleh Kemenristekdikti, peneliti dan dosen. Hal itu, dapat meminta username dan password melalui email helpdesk: fasilitasijurnal@ristekdikti.go.id.
Khusus untuk dosen dapat juga dilakukan dengan mengakses http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/ejournal/Default.aspx.
Dosen dan mahasiswa bisa mengakses melalui jaringan internet kampus dengan fasilitas IP-Address tanpa username. Dan password di kampus masing – masing dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan perpustakaan kampus.
“Kami menghimbau untuk dosen, peneliti, dan mahasiswa Indonesia silahkan dimanfaatkan secara maksimal. Tentunya, akses e-journal ini,” terang Sadjuga.
Username dan password yang diterima tak boleh diperjualbelikan. Disebarluaskan dan ditampilkan dalam web, blog, email terbuka/mailing list dan mengunduh sistematis.
“Dengan adanya akses database ke e-journal, kami berharap bisa meningkatkan publikasi berkualitas. Tentunya, yang dihasilkan oleh peneliti, dosen, dan mahasiswa Indonesia,” tukas Sadjuga. <Anto/geobdg>