Foto Reuters

Inflasi Tinggi, Bank Sentral AS Pertahankan Suku Bunga

1 minute, 16 seconds Read

WASHINGTON–Bank Sentral AS (Federal Reserve-Fed) mempertahankan suku bunga acuan pinjaman stabil untuk keenam kalinya berturut-turut selama pertemuan kebijakan moneter pada Rabu waktu setempat atau Kamis (WIB). Kebijakan itu diambil karena inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan telah mengurangi prospek penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) selama dua hari, bank sentral mengumumkan keputusan untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25 hingga 5,50 persen, yang merupakan level tertinggi dalam 23 tahun. Fed menyebutkan kurangnya kemajuan lebih lanjut dalam upaya untuk mencapai target inflasi sebesar 2 persen.

“Dalam beberapa bulan terakhir, terdapat kekurangan kemajuan lebih lanjut menuju sasaran inflasi 2 persen yang ditetapkan Komite,” kata Fed dalam siaran persnya.

Menurut Reuters, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan mungkin diperlukan waktu lebih lama dari perkiraan bagi Fed untuk mulai menurunkan suku bunga acuannya. Spekulasi telah berkembang bahwa penurunan suku bunga bisa terjadi lebih lambat dari yang diantisipasi karena inflasi yang membandel.

“Kami telah menyatakan bahwa kami tidak memperkirakan akan tepat untuk mengurangi kisaran target suku bunga dana federal sampai kami mendapatkan keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju angka 2 persen,” katanya dalam konferensi pers yang dikutip Yonhap. <ds/geobdg>

Share us:

Similar Posts