MANILA–Ibu Kota Filipina, Manila, dan kota-kota sekitarnya terendam banjir, Rabu (24/7). Luapan air itu terjadi akibat hujan lebat yang terpicu Topan Gaemi. Air di beberapa daerah setinggi leher orang dewasa.
Bencana alam itu memaksa pihak berwenang menutup sekolah, kantor, dan membatalkan penerbangan serta mengumumkan keadaan bencana di wilayah yang berpenduduk 13 juta jiwa itu. Pasar keuangan juga ditutup.
Penjaga pantai Filipina mengatakan 260 penumpang dan 16 kapal terdampar di pelabuhan sementara maskapai penerbangan membatalkan 114 penerbangan dari Manila pada hari Rabu, kata otoritas bandara.
Badai tersebut, yang semakin kuat saat menuju Taiwan, tidak melanda Filipina namun memperparah hujan monsun musiman, yang menyebabkan tanah longsor dan banjir selama beberapa hari terakhir.
Setidaknya 12 orang tewas dan lebih dari 600.000 orang mengungsi akibat badai tersebut, yang dikenal secara lokal sebagai Topan Carina, kata badan bencana nasional.
Presiden Ferdinand Marcos Jr mengatakan kepada badan-badan bantuan bencana untuk memberikan bantuan dan menyiapkan pasokan bagi masyarakat terpencil.<ds/geobdg>