BANDUNG — Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengungkapkan, bahwa anggapan perihal penurunan harga nikel itu karena suplai dari Indonesia yang memang membanjiri pasar dunia tak seluruhnya benar.
“Ya, kalau dibilang oversupply tidak seluruhnya benar itu, hal itu karena penambahan produksi nikel dari Indonesia menggantikan supply di negara lain yang tak efisien,” ungkap Seto, dilansir CNBC Indonesia, Sabtu, Sabtu 10 Pebruari 2024.
Dari data ekspor Indonesia, katanya, selama Januari samai November 2023 masih mencacat nilai ekspor produk turunan nikel sebesar US$ 31,3 miliar, naik 0,6% dibandingkan Januari hingga November 2022, senilai US$ 31,13 miliar.
“Jadi begini, walau turun harganya, penhasilan sedikit naik karena kenaikan volume lebih besar,” jelas Seto.
Namun menurut Seto, harga nikel saat ini di level US$ 16.000-an masih lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata 10 tahun terakhir. Hal itu, karena masih berada di level US$ 15.000-an.
“Harga nikel saat ini sebesar US$ 16 ribu, hal itu tentu masih lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata 10 tahun terakhir, ada di level US$ 15 ribuan. Namun, masih lebih tinggi dibandingkan periode awal-awal kita melaksanakan hilirisasi tahun 2014-2019 yang harga rata-rata nikel di US$ 12 ribuan,” ujarnya.
Data mencacat, bahwa ada penutupan operasi tambang nikel di Australia Barat, milik Wyloo Metals dan BHP. Mengutip ABC, disinyalir hampir 250 lapangan pekerja terkena dampak dari penutupan operasi tambang nikel Australia milik Wyloo Metals ini.
Perusahaan milik miliarder Andrew Forrest itu, sudah mengonfirmasi bahwa tambang nikel Kambalda miliknya akan berhenti sementara waktu operasi di tanggal 31 Mei. Hal itu, bersamaan dengan harga bahan baja tahan karat dan baterai yang merosot hingga 45% dalam 12 bulan terakhir.
Hal tersebut, kata Seto, sudah hampir enam bulan setelah perusahaan swasta milik Forrest membayar AU$ 760 juta untuk mengakuisisi situs tambang Cassini, Long dan Durkin di Kambalda, dengan jumlah pekerja mencapai 44 orang Wyloo dan 220 kontraktor.
Penutupan tambang ini, pasalnya, menyusul penghentian tambang nikel Savannah di Kimberley, bulan ini, dan keputusan First Quantum Minerals. Hal ini, untuk menghentikan penambangan di tambang nikel Ravensthorpe di pantai selatan WA dan memangkas 30% tenaga kerjanya.
<Anto/geobdg>