BANDUNG–Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung merilis laporan inflasi Kota Bandung bulan Juni 2024. Paparan No. 08/07/Th. VII, 1 Juli 2024 merangkum pada bulan Juni 2024, terjadi deflasi m-to-m sebesar 0,03%, inflasi y-on-y sebesar 2,10% dan inflasi y-to-d sebesar 1,08%.
Lebih rinci, angka inflasi month-to-month (m-t-m) Kota Bandung berada di -0,03 persen. Lebih tinggi dari Jawa Barat (-0,04 persen) dan nasional (-0,08 persen).
Menurut Humas Pemkot Bandung, Rabu (3/7), angka inflasi year-on-year Kota Bandung tercatat di 2,10. Sementara, angka year-to-date (y-t-d) Kota Bandung tercatat di 1,08 persen.
Adapun andil inflasi m-t-m Juni 2024 terhadap Mei 2024 dipengaruhi oleh sigaret kretek mesin (0,01 persen), kentang (0,01 persen), emas perhiasan (0,01 persen), sigaret kretek tangan (0,01 persen), dan cabai rawit (0,01 persen).
Sedangkan andil deflasi didapat dari daging ayam ras (-0,05 persen), tomat (-0,04 persen), bawang merah (-0,04 persen), telur ayam ras (-0,03 persen) dan bawang putih (-0,01 persen).
Kemudian angka inflasi y-o-y Juni 2024 terhadap Juni 2023 dipengaruhi oleh beras (0,67 persen), emas perhiasan (0,27 persen), sigaret kretek mesin (0,24 persen), nasi dengan lauk (0,10 persen), dan bawang putih (0,09 persen).
Dengan andil deflasi dari bahan bakar Ruta (-0,24 persen), telur ayam ras (-0,12 persen), minyak goreng (-0,08 persen), cabai rawit (-0,04 persen), dan daging sapi (-0,02 persen).
Lalu angka Inflasi y-t-d Juni 2019-2024 Kota Bandung dipengaruhi oleh beras (0,33 persen), emas perhiasan (0,21 persen), sigaret kretek mesin (0,16 persen), bawang putih (0,08 persen) dan kontrak rumah (0,07 persen).
Dengan andil deflasi dari cabai rawit (-0,21 persen), cabai merah (-0,20 persen), bensin (-0,04 persen), bahan bakar ruta (-0,03 persen), dan tomat (-0,02 persen).<ds/geobdg>