BANDUNG — Delegasi anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyambangi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief hari ini. Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Haris mengungkapkan, kunjungan DPRD Provinsi Jabar ke Ditjen PHU Kemenag RI, dalam rangka memperoleh informasi dan konsultasi. Terkait kuota penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 untuk Provinsi Jawa Barat.
“Ya, kami ingin diskusi dan konsultasi saja lebih dalam dengan Dirjen PHU terkait kuota penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 untuk Provinsi Jawa Barat. Termasuk pemberangkatan Jemaah haji melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka,” ungkapnya, dilansir Kemenag.go.id, Kamis 7 Maret 2024.
Sementara Dirjen PHU Hilman Latief menjelaskan. Arab Saudi menetapkan kuota haji Indonesia 1445H/2024M menjadi 241.000 setelah adanya tambahan kuota sebanyak 20.000.
“Awalnya jumlah kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000, kemudian ada kuota tambahan dari pemerintah Arab Saudi 20.000. Sehingga total kuota haji Indonesia menjadi 241.000. Kuota haji tahun ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah penyelengaraan haji Indonesia,” jelasnya.
“Khusus untuk Jawa Barat kuota haji tahun ini sebanyak 40.201 jemaah,” papar Hilman.
Tentunya Ditjen PHU Kementerian Agama juga berharap kuota haji tambahan yang sudah diberikan pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia bisa dimanfaatkan oleh jemaah. Sehingga kuota haji itu bisa terpenuhi di setiap daerah termasuk di Provinsi Jawa Barat.
“Untuk pemenuhan kuota ini juga akan berdampak terhadap antrian keberangkatan haji yang ada di setiap daerah,” ujarnya.
Hilman menuturkan, mulai tahun 2023 jemaah haji asal Jawa Barat mempunyai dua embarkasi/debarkasi. Untuk memberangkatkan ribuan Jemaah haji Jawa Barat yang terbagi dalam kelompok terbang (Kloter), yakni Embarkasi/Debarkasi Jakarta-Bekasi dan Embarkasi/Debarkasi Kertajati.
“Tahun 2023 merupakan tahun perdana bagi Embarkasi/Debarkasi Kertajati, memberangkatkan Jemaah haji asal Provinsi Jawa Barat. Yakni dari Kabupaten/Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka. Kabupaten Kuningan, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Sumedang, atau biasa disingkat menjadi Ciayumajakuningsusu,” tandas Dirjen. <Anto/geobdg>