SEOUL–Kelompok dokter terbesar Korea Selatan pada Minggu (16/6) menawarkan untuk mengadakan pemungutan suara. Langkah itu untuk menentukan apakah akan melanjutkan pemogokan massal pekan ini jika pemerintah menerima tiga tuntutan, termasuk meninjau kembali isu peningkatan penerimaan sekolah kedokteran.
Asosiasi Medis Korea (KMA) mengajukan tawaran tersebut dua hari sebelum dijadwalkan untuk melakukan aksi mogok kerja yang melibatkan para profesor medis di lima rumah sakit besar di Seoul, serta dokter komunitas.
Kantor berita Yonhap menyebutkan, pemogokan ini dilakukan untuk mendukung para dokter magang yang masih tidak bekerja sejak bulan Februari sebagai bentuk protes terhadap rencana peningkatan pendaftaran sekolah kedokteran oleh pemerintah.
KMA mengatakan akan memberi waktu kepada pemerintah sampai jam 11 Minggu malam untuk menanggapi tiga tuntutannya, yang juga mencakup revisi dan penambahan poin-poin penting dalam paket kebijakan pemerintah untuk sektor layanan medis penting dan membatalkan semua hukuman terhadap dokter magang.
Jika pemerintah menerima tuntutan tersebut, KMA mengatakan mereka akan mengadakan pemungutan suara di antara seluruh anggotanya pada Senin untuk memutuskan apakah akan melanjutkan pemogokan pada Selasa.
Jika pemerintah menolak, pihaknya akan melakukan aksi mogok kerja sesuai rencana tanpa batas waktu. <ds/geobdg>