Tangkapan Layar: (via REUTERS/Jay Janner/USA Today Network)

Demo di AS Menggila Mahasiswa Kepung Kampus, Jakarta 98

3 minutes, 48 seconds Read

BANDUNG — Amerika Serikat (AS) kini merasakan terjadi gelombang unjuk rasa mahasiswa secara besar-besaran dan masih terus terjadi. Hal itu, mereka menuntut agar Israel menghentikan serangannya ke Gaza, Palestina. Serta menekan Washington agar berhenti menyokong Tel Aviv dalam aksi serangan tersebut.

Sejumlah pengunjuk rasa sudah mulai mengambil alih sebuah gedung di Columbia University (CU) di New York di, Selasa (30/4/2024) pagi. Mereka menutup pintu masuk dan mengibarkan bendera Palestina di luar jendela.

Rekaman video. Para pengunjuk rasa di kampus Columbia di Manhattan bergandengan tangan di depan salah satu gedung legendaris di universitas Hamilton Hall. Sambil membawa perabotan dan barikade logam ke gedung tersebut.

Postingan di halaman Instagram penyelenggara protes sesaat usai tengah malam. Mendesak masyarakat untuk melindungi perkemahan dan bergabung dengan mereka di Hamilton Hall.

“Sebuah kelompok otonom merebut kembali Hind’s Hall. Sebelumnya dikenal sebagai ‘Hamilton Hall’. untuk menghormati Hind Rajab. Seorang martir yang dibunuh di tangan negara Israel pada usia enam tahun,”. Tulis akun organisasi pengunjuk rasa, CU Apartheid Divest (CUAD), dikutip Associated Press.

Libatkan Kepolisian

Di postingan X, Para pengunjuk rasa mengungkapkan. Bahwa mereka berencana untuk tetap berada di aula sampai universitas menyetujui tiga tuntutan yakni divestasi, transparansi keuangan, dan amnesti.

Universitas-universitas di seluruh AS, kini sedang bergulat dengan cara membersihkan aksi perkemahan dan unjuk rasa. Dengan beberapa negosiasi harus berakhir dengan melibatkan kepolisian.

Belasan orang ditangkap pada hari Senin selama protes di universitas-universitas di Texas, Utah dan Virginia. Sedangkan Columbia mengutarakan beberapa jam sebelum pengambilalihan Hamilton Hall bahwa mereka sudah mulai meliburkan mahasiswanya.

Para pengunjuk rasa berdebat mengenai serangan Israel dan meningkatnya jumlah korban tewas akibat serangan Tel Aviv ke Gaza. Di lain sisi, jumlah penangkapan di kampus-kampus di seluruh negeri akibat aksi demonstrasi kini telah mendekati 1.000 orang.

Kecaman ini pun, memaksa perguruan tinggi guna memperhitungkan hubungan keuangan mereka dengan Israel, dan dukungan mereka terhadap kebebasan berpendapat. Beberapa mahasiswa Yahudi mengatakan protes tersebut sudah berubah menjadi antisemitisme.

50 Demontran Ditangkap

Di Universitas Texas di Austin, seorang pengacara menjelaskan setidaknya 40 demonstran ditangkap pada hari Senin. Konfrontasi itu, merupakan peningkatan di kampus yang mempunyai 53.000 mahasiswa di ibu kota negara bagian tersebut. Di mana lebih dari 50 pengunjuk rasa juga ditangkap pada pekan sebelumnya.

Senin malam, puluhan petugas anti huru hara di Universitas Utah. Berusaha membubarkan perkemahan di luar kantor rektor universitas yang didirikan pada sore hari. Polisi menyeret tangan dan kaki para pelajar, mematahkan tiang-tiang yang menahan tenda dan mengikat mereka yang menolak untuk membubarkan diri.

Atas aksi tersebut, polisi menangkap 17 demonstran. Universitas Utah mengatakan bahwa berkemah semalaman di properti sekolah merupakan tindakan yang melanggar aturan. Para siswa diberi beberapa peringatan untuk membubarkan diri sebelum polisi dipanggil.

Di Universitas Southern California (USC). Penyelenggara perkemahan besar duduk bersama Rektor Universitas Carol Folt selama sekitar 90 menit pada hari Senin. Folt menolak untuk membahas rincian dialog. Tetapi mengungkapkan dia mendengar kekhawatiran para pengunjuk rasa dan pembicaraan akan dilanjutkan pada hari Selasa.

Dirikan Kamp

Di Harvard, pengunjuk rasa mendirikan kamp dengan 14 tenda pada hari Rabu. Ini terjadi setelah unjuk rasa menentang penangguhan Komite Solidaritas Palestina Sarjana Harvard di universitas tersebut.

Akibatnya, Harvard mengunci sebagian besar gerbang di Harvard Yard. Kampus itu juga membatasi akses bagi mereka yang memiliki identitas sekolah.

Gelombang protes ini juga terjadi di kampus lain. Protes juga menyebar ke kampus-kampus seperti MIT, University of Connecticut dan University of Michigan.

Gelombang protes terbaru ini menuntut Israel menghentikan serangannya di Gaza. Hal itu, disebabkan serangan itu sangat mematikan dan merusak, dengan korban jiwa dari masyarakat sipil sudah mencapai 40 ribu orang lebih. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts