BANDUNG — Lama berseragam Persija Jakarta membuat Rezaldi Hehanussa sempat demam panggung. Bahkan pelanggaran yang dibuatnya melahirkan gol penyeimbang Persija yang disunting Maciej Gajos.
Tapi Rezaldi cepat sadar dan kembali bermain normal. Rajin memasok umpan crossing berbahaya ke mulut gawang Andritany. Dan lebih simpel serta taktis saat menghadang serangan Persija.
“Ini laga klasik yang sangat berat. Di babak pertama saya merasakan kesulitan. Persija main cukup bagus untuk menggoyang pertahanan Persib. Tapi bersama waktu, saya bisa kuasai keadaan dan bantu tim raih kemenangan,” cerita Rezaldi.
Sebelum laga klasik Persib vs Persija digelar, Rezaldi memang satu-satunya pemain yang paling banyak disorot. Maklum, sebelum berseragam Persib, Rezaldi pilar utama Persija. Pemain utama yang sulit digeser oleh pemain manapun.
Tapi Rezaldi bisa membuktikan ‘darah birunya’. Bertarung gigih. Tidak memberi kesempatan pemain Persija mengacak-ngacak benteng pertahanan Persib. Dan memastikan Persib bisa mengalahkan Persija di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Sabtu 9 Maret 2024.
“Saya terlecut dengan dukungan suporter. Pagi-pagi mereka sudah berkumpul di Graha Persib, karena tidak bisa nonton di SJH. Pengorbanan bobotoh yang luar biasa itu yang membuat saya harus berjuang menangkan laga klasik ini,” bilang Rezaldi pada wartawan di SJH.
Tapi Rezaldi belum puas. Dia ingin terus menerbangkan prestasi Persib lebih tinggi lagi. Membawa Persib lolos championship series secepatnya dan di akhir musim mengangkat trofi juara.
“Menangi laga klasik jadi modal Pesib untuk terus berada di papan atas. Dan bisa lolos championship series. Insya Allah bisa menjadi juara ke depannya,” ungkap pemain yang akrab disapa Bule.
<dani/geobdg>